Media Politik Atau Politik Media

Media adalah alat, sarana komunikasi, perantara, dan penghubung. Dengan berbagai bentuknya, seperti televisi, radio, surat kabar, dan internet, media memiliki kemampuan untuk merangsang pikiran, mempengaruhi perasaan, menggugah minat, menarik perhatian, mendapatkan persetujuan, menghadapi penolakan, dan menyebarkan pengetahuan. Selain itu media juga memainkan peran penting dalam membentuk opini publik.

Kini media telah bertransformasi bukan lagi sekedar alat untuk menyampaikan informasi, namun telah merambah menjadi wadah kampanye politik. Memberikan tempat baru untuk kampanye, penyebaran informasi, dan berinteraksi antara kandidat politik dengan masyarakat. Berfungsi sebagai alat utama dalam proses transformasi informasi dengan berbagai bentuk pesan politik. Media memiliki kekuatan untuk mempengaruhi pandangan publik terhadap kandidat dan isu-isu yang dibahas. Kita harus memahami bahwa media tidak selamanya netral, ia dapat dipengaruhi oleh kepentingan politik tertentu.

Politisasi media merupakan tindakan yang dilakukan oleh pihak tertentu untuk mengendalikan atau memanipulasi isi media massa, umumnya media massa berupa televisi, radio, dll. Namun di zaman yang modern seperti ini media-media tersebut sudah tidak lagi relevan, saat ini generasi milenial atau yang biasa disebut gen Z lebih menyukai media sosial seperti TikTok, Instagram, dan platform lainnya sehingga para elit politik menjadikan media sosial sebagai alat politisasi media karena dapat membagikan informasi dan pandangan mereka dengan mudah dan cepat

Di tahun menjelang pemilu 2024 ini media menjadi sebuah hal yang krusial, peran media dalam politik sangatlah penting karena memengaruhi opini publik dan proses pemilihan. Media dapat menjadi sumber informasi, edukasi, hiburan, atau propaganda bagi masyarakat. Media juga dapat menjadi alat komunikasi, mobilisasi, atau manipulasi bagi para aktor politik. Selain itu media dapat dengan mudah menggiring opini masyarakat bahkan mendadu domba beberapa pihak.

Mengutip dari video Raymond Chin tentang penggiringan opini, pembodohan masyarakat, dan manipulasi ideologi melalui media. Dalam video tersebut, ia menjelaskan bagaimana media dapat digunakan untuk menggiring opini publik dengan cara memilih fakta, menyembunyikan fakta, atau memutarbalikkan fakta. Ia juga menunjukkan bagaimana media dapat digunakan untuk membohongi masyarakat dengan cara menyajikan informasi yang tidak akurat, tidak relevan, atau tidak bermutu. Ia juga mengkritik bagaimana media dapat digunakan untuk memanipulasi ideologi dengan cara mengajarkan nilai-nilai yang tidak sesuai dengan Pancasila atau konstitusi.

Media sosial adalah media yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi, berbagi, dan menciptakan konten secara online. Media dapat mengambil hati generasi Z dalam konteks politik saat ini, para kandidat dapat mengambil hati rakyat indonesia melalui satu klik unggah di Tikok, Instagram, dan sosial media lainnya. Disini tantangan terbesarnya adalah hoax dan misinformasi yang tidak dapat kita kendalikan

Pendidikan media memiliki peran penting bagi generasi Z agar mereka menjadi pemilih cerdas. Pendidikan media membantu generasi Z untuk mengembangkan keterampilan kritis dalam menilai sumber informasi. Mereka dapat membedakan antara berita yang dapat dipercaya dan informasi palsu. Dengan memanfaatkan teknologi dari media itu sendiri kita bisa mengakses informasi dengan bijak, memeriksa fakta, dan berpartisipasi secara aktif dalam diskusi politik online.

Kesimpulannya, media memiliki peran strategis dalam membentuk persepsi, mempengaruhi partisipasi, dan menyebarkan pesan dalam konteks kampanye politik. Penting bagi kita untuk memahami dampak positif dan risiko yang terkait dengan penggunaan media dalam politik.