0 comment 204 views

Gen Z Tidak Bisa Disetir Politik

Bagian 1: Sejarah anak muda tidak bisa disetir politik.

Negara Indonesia sedari awal lahir dari gairah dan idealisme anak muda yang memiliki cita-cita luhur mengenai kebangsaan dan kebebasan. Terus-menerus melakukan pergerakan dan revolusi melewati batas-batas absolut penguasa. Bahkan nafasnya ada dari sebelum negara Indonesia lahir, saat negara Indonesia lahir, sampai ketika Indonesia itu ada.

Kita bisa lihat bahwa semangat perubahan ini selalu ada dan tumbuh berkembang dari dahulu sampai sekarang. Indonesia lahir di tanah perubahan. Pergerakan anak muda dalam politik dan negara Indonesia terlihat mulai dari Kongres Pemuda I 1926, Kongres Pemuda II dengan Sumpah Pemuda 1928, Kemerdekaan Indonesia 1945, Tritura 1966, sampai Reformasi 1998. Masih banyak lagi peran pemuda dalam negara ini yang dicatat ataupun tidak dicatat dalam sejarah. Dari hal kecil sampai hal paling krusial untuk negara. Ini adalah bentuk di mana seluruh masyarakat Indonesia menyadari bahwa kita memiliki visi dan keinginan yang sama, yaitu perubahan.

Anak muda selalu ingin perubahan, selalu marah akan kemunduran. Menolak batasan yang dibuat penguasa dari zaman kolonial, orde lama, orde baru, sampai reformasi. Amarah itu berdasar nilai dan semangat untuk terciptanya Indonesia yang dari dahulu dimimpikan orang-orang terdahulu. Sedari awal negara ini dibentuk. Anak muda tidak bisa dipakai sebagai alat politik. Dia yang akan memakai politik itu sendiri untuk mimpi dan idealisme mereka.

Bagian 2: Gen Z dan Tahun Politik

Anak muda sedari awal negara ini berdiri. Mereka tidak bisa disetir pihak mana pun. Mereka bergerak sesuai kehendak mereka sendiri. Ini adalah peran anak muda dalam tahun politik. Menjadi pengawas, menjadi pendobrak dan merevolusi perubahan di Indonesia. Sekarang sudah tahun 2023 dan nanti di 2024. Salah satu golongan anak muda itu sekarang disebut dengan Gen Z.

Anak muda kembali diuji perannya dalam politik Indonesia. Di tahun depan, akan diselenggarakan kembali “Pesta Demokrasi”. Pemilihan umum legislatif dan eksekutif untuk mewakili pemerintahan, untuk naik dalam kekuasaan. Mereka harus beradu gagasan dan pengaruh untuk terpilih dan bisa duduk di kursi kekuasaan. Namun, tidak jarang tahun politik ini sering dipakai dengan cara yang tidak sehat untuk keberlangsungan demokrasi. Kadang mereka menebar janji politik, membayar beberapa orang, atau mempengaruhi suatu kelompok hanya sekedar untuk jabatan politik. Perilaku itu dilakukan ke semua pihak untuk kepentingan politik, dan anak muda menjadi salah satu targetnya.

Pada sensus penduduk tahun 2020 yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari sampai September 2020. Gen Z yang merujuk pada masyarakat yang lahir pada periode waktu 1997-2012 atau berusia 8 sampai 23 tahun memiliki populasi yang jumlahnya mencapai 75,49 juta jiwa atau setara dengan 27,94%. Ini menunjukkan bahwa Gen Z memiliki nilai politik. Para politikus itu melihat bahwa anak muda adalah sebuah komoditas politik yang bisa dimanfaatkan dan disetir untuk kepentingan politik. Populasinya yang tinggi, terlihat menjadi sebuah hal yang menggugah. Namun di sini perannya. Keinginan perubahan menjadi dasar bahwa pemilihan umum di tahun 2024 harus menjadi momentum perubahan untuk kebaikan negara. Gen Z memiliki peran dalam penentu penguasa selanjutnya sebagai pemilih rasional dengan idealisme yang tinggi. Sampailah pada kita sekarang, datang dari semangat Pemuda Indonesia terdahulu yang tidak pernah mati semangatnya.

Bagian 3: Gen Z tidak bisa disetir.

Sikap politik Gen Z bisa dibagi menjadi dua. Apatis dan Idealis. Gen Z yang apatis biasanya lahir karena tidak merasakan dampak politik secara langsung. Mereka biasanya lahir dari kalangan menengah ke atas dan kurang tertarik pada isu sosial politik. Sifat apatisnya bisa dalam bentuk tidak mempedulikan politik serta perkembangan negara. Mereka cenderung memikirkan dirinya sendiri. Namun, golongan apatis ini akan bersuara paling keras jika kepentingan mereka diganggu oleh kebijakan negara karena satu dan dua hal.

Di sisi lain, Gen Z yang memiliki sifat idealis adalah orang yang sangat peduli dengan perkembangan politik. Mereka bersuara paling keras tentang gagasan dan ide perubahan dalam isu sosial politik. Mereka akan menjadi kelompok yang paling marah jika negara melakukan keputusan dan kebijakan yang semena-mena. Mau sekecil apa pun bentuk penyimpangan negara.

Kedua jenis ini memiliki satu sifat yang identik dan absolut. Mereka adalah golongan masyarakat yang paling rasional di antara kelompok masyarakat lainnya. Ketidakpercayaan mereka kepada politisi sekarang yang tidak pernah datang dalam hidup mereka, membuat anak muda tidak mudah percaya dengan janji politik. Dalam pemilihan politik, mereka akan memilih politikus atau tokoh yang benar-benar bisa menyelesaikan masalah mereka sekarang. Masalah fundamental dan mendasar. Sedikitnya lapangan pekerjaan, harga rumah yang tinggi, dan gaji yang rendah. Hal-hal ini yang membuat mereka tidak akan bisa digoda oleh politikus, karena politikus itu sendiri yang harus membuktikan pada Gen Z tentang nilai jual mereka.

Gen Z secara natural memiliki sifat dasar yang tidak akan pernah bisa disetir di politik, yaitu rasional. Para politikus itu tidak akan bisa mendapat suara dari Gen Z mana pun. Gen Z yang apatis tidak akan peduli semua ucapan para politikus itu dan Gen Z yang idealis tidak akan pernah percaya pada politikus. Gen Z adalah orang yang paling cerdas dalam mendapat dan mengolah informasi. Kekayaan intelektual mereka bisa merombak ulang tatanan politik. Jika ada politisi yang ingin menjilat atau mengeksploitasi anak muda. Itu akan dibalikkan menjadi bercandaan dan memperburuk nama politikus tersebut. Itu akan disebarluaskan sehingga citra politiknya akan memburuk. Pada akhirnya akan kembali di mana anak muda yang akan menyetir politik sama seperti sejarah sebelumnya.

Bagian 4: Gen Z dan Politik

Anak muda dan politik sudah dari lama berjalan beriringan. Mencari sebuah mimpi sederhana menjalani kehidupan dengan sejahtera dan makmur. Mimpi itu dimanifestasikan dalam pergerakan politik anak muda dari dulu sampai sekarang. Dari kejamnya era kolonial, buruknya orde lama, dan runtuhnya orde baru. Melawan penguasa yang mementingkan dirinya sendiri. Mau bagaimana penguasa mengakali kekuasaannya untuk bertahan. Ketika anak muda terusik dan marah. Akan sampai suatu hari kekuasaan itu akan hancur. Anak muda tidak akan bisa disetir. Mereka disetir oleh idealis dan ego mereka. Untuk kesejahteraan Indonesia, untuk kehidupan mereka yang lebih baik. Ini disebutkan dalam buku Tan Malaka berjudul Madilog, “Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda.”

Maka dari itu, peran Gen Z pada tahun politik adalah peran paling krusial. Menentukan arah politik Indonesia ke arah yang paling benar. Mereka tidak bisa diberi janji politik atau digerakkan untuk kepentingan politik. Mereka akan menentukan langkah terbaik dengan memilih yang sejalan dengan pandangan politik mereka. Kelak di masa depan. Ketika orang tua sudah lanjut dan meninggalkan kekuasaan dengan perut kenyang mereka. Anak muda akan menggantikan kekuasaan. Setelah itu, kita akan menjadi nahkoda dari kapal yang bernama Indonesia. Biarlah orang tua penguasa itu berkuasa dengan egonya di atas penderitaan masyarakat Indonesia. Biarkan mereka makan dengan kenyang dan hidup makmur sampai mereka mati. Kekerasan hidup tidak pernah mereka rasakan di kelas terbawa Indonesia. Konflik agraria, pelanggaran ham, dan pembungkaman pendapat oleh anak muda dan intelektual.

Idealisme dan mimpi anak muda tidak pernah bohong. Anak muda tidak pernah bodoh dan akan terus berkembang. Jika suatu saat itu meledak. Mereka akan mendongkrak negara sama seperti mereka membunuh orde baru, mejatuhkan orde lama, dan memaksa kemerdekaan.

Referensi

  • Badan Pusat Statistik. (2021). Hasil Sensus Penduduk Tahun 2020. 
  • https://demakkab.bps.go.id/news/2021/01/21/67/hasil-sensus-penduduk-2020.html
  • Malaka, T. (1951). Madilog. Jakarta: Tjupuman.

Tinggalkan Komentar

Komentar Terbaru

  • Amado Maher

    Impressive posts! My blog Article Home about SEO also has a lot…

  • Melissa Facy

    You've done an impressive work on your website in covering the topic.…

  • Felica Dobbie

    With your post, your readers, particularly those beginners who are trying to…

  • Jasmin Glaspie

    Informative articles, excellent work site admin! If you'd like more information about…

  • Junko Lemon

    This was a very good post. Check out my web page Article…

Chat WhatsApp
Butuh Bantuan?
Selamat datang di Portal Berita Paradeshi. Untuk memudahkan pembaca dalam memahami beragam informasi yang kami sajikan, baik dalam bentuk berita ataupun artikel, seluruh konten yang dihadirkan kami kanalkan dalam beragam rubrik.

Silahkan menghubungi kami untuk mengetahui informasi lebih lanjut