A. PENDAHULUAN
Dewasa ini globalisasi sukses memberikan pengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya pada aspek politik. Kemudahan mengakses informasi dan memberikan opini pada media sosial justru menurunkan kepedulian dan kesadaran politik generasi muda. Hal ini disebabkan karena generasi muda menggunakan internet secara praktis tanpa adanya filtrasi sehingga rentan diserang hoax (Pratiwi & Dewi, 2019). Disinformasi yang mereka konsumsi setiap hari hanya akan memunculkan persepsi buruk terhadap politik. Berbagai fakta juga menunjukkan bahwa generasi muda tidak begitu tertarik dengan isu dan masalah politik (Juditha dan Darmawan, 2018). Hal ini sejalan dengan hasil survei lembaga analisis politik yang menyebutkan bahwa hanya 22% generasi muda yang tertarik dengan informasi politik, sehingga dapat dikatakan bahwa ketertarikan generasi muda terhadap kehidupan dan praktik politik cukup memprihatinkan (Prasetyo dkk., 2022).
Sikap apatis generasi muda terhadap politik merupakan fenomena yang disebabkan oleh kurang efektifnya pendidikan politik yang diberikan kepada mereka (Rahman & Suharno 2020). Fenomena ini perlu menjadi perhatian khusus bagi pemerintah ataupun masyarakat. Karena politik menjadi faktor kunci dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pengetahuan dan pemahaman politik penting bagi generasi muda untuk mengetahui hak-hak dan kewajiban dalam menjalani kehidupan sebagai warga negara (Irwan dkk., 2021). Sehingga, pendidikan politik menjadi program penting sebagai bentuk peningkatan kesadaran politik agar tidak terjadi apatisme politik di kalangan generasi muda.
Berdasarkan pemaparan di atas, penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut mengenai pendidikan politik di Indonesia. Pendidikan politik ini penulis ungkapkan dalam bentuk revitalisasi pendidikan politik. Revitalisasi pendidikan politik dalam hal ini dikemas sebagai suatu program kolaborasi antar stakeholder terkait yang dinamakan festival politik remaja. Sehingga, program ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kesadaran politik generasi muda dan dapat menjadi wadah baru untuk mengukur pemahaman politik mereka.
B. ISI
B.1 Program Pendidikan Politik Pada Remaja Saat Ini
Pendidikan politik pada generasi muda harusnya menjadi program prioritas pemerintah, mengingat populasi mereka sangat dominan dibandingkan generasi lainnya. Namun, pelaksanaan pendidikan politik saat ini belum efektif dilakukan, bahkan dapat dikatakan belum berjalan dengan baik karena sedikitnya peraturan atau undang-undang yang mengatur secara khusus tentang pendidikan politik (Rahman & Suharno 2020). Akibatnya pendidikan politik kepada generasi muda hanya disampaikan melalui sesi pembelajaran saat di kelas saja.
B.2 Program Pendidikan Politik Pada Remaja yang Ditawarkan
Penulis melihat bahwa sektor yang paling berperan dalam pendidikan politik kepada remaja adalah sekolah. Peningkatan peran sektor ini dalam memperkenalkan dan meningkatkan pengetahuan serta pemahaman mengenai politik merupakan langkah yang efektif agar tercapainya kesadaran politik dan pemikiran kritis remaja. Selain itu, organisasi dan kegiatan yang menjadi wadah pendidikan politik saat ini kurang diprioritaskan dan bahkan tidak dilakukan sama sekali. Sehingga, organisasi politik siswa (OPSI) dan festival politik skala kecil hingga besar perlu dibentuk dan diagendakan sebagai upaya pendidikan politik pada remaja.
B.3 Pihak-Pihak yang Berperan Dalam Upaya Realisasi Program
Inovasi revitalisasi pendidikan politik ini tidak dapat diwujudkan tanpa bantuan dan dukungan dari pihak-pihak terkait agar mempermudah implementasinya. Pihak-pihak terkait yang mampu memberikan dukungan dan memiliki wewenang dalam upaya merealisasikan revitalisasi pendidikan politik ini disajikan pada Tabel 1.
Kontribusi dan kerja sama antar stakeholder terkait dalam upaya merealisasikan program revitalisasi pendidikan politik pada remaja menjadi bagian terpenting untuk keberlanjutan program ini. Tentu kerja sama dengan niat terbentuknya kader muda yang paham politik menjadi alasan yang mendasari program ini perlu untuk dilakukan.
B.4 Tahapan Realisasi Program
Secara sistematis, alur pelaksanaan program ini disajikan pada Gambar 1.
Pada diagram tersebut, terlihat bahwa sekolah menjadi gerbang utama realisasi program untuk pendidikan politik pada remaja ini. Melalui sekolah, siswa dibimbing dan dibina untuk berpartisipasi pada festival politik remaja ini. Pada tingkat kabupaten, masing-masing sekolah diundang untuk menghadiri dan berpartisipasi pada kompetisi politik yang diselenggarakan di festival politik remaja skala kecil. Siswa terpilih pada festival ini akan diundang untuk menghadiri dan mengikuti kompetisi politik tingkat provinsi. Pada tingkat nasional masing-masing provinsi diundang untuk menghadiri dan mengikuti kompetisi politik pada festival politik remaja skala besar. Inovasi festival politik remaja ini tidak monoton pada satu kegiatan atau kompetisi, pihak penyelenggara dapat menambahkan rangkaian kegiatan lainnya dengan catatan kegiatan yang dilakukan dapat menjadi indikator penguji kemampuan politik remaja.
B.5 Keunggulan Metode Revitalisasi yang di Tawarkan
Revitalisasi pendidikan politik ini perlu dilakukan karena dapat menjadi solusi terhadap kurangnya pemahaman dan kesadaran politik remaja di era globalisasi saat ini. Festival politik merupakan tingkat lanjut dari program ini, karena dijadikan wadah untuk menguji kemampuan remaja dalam berpolitik. Sehingga dengan sistem program yang lebih terstruktur ini, output yang diharapkan dapat terealisasikan dengan baik. Revitalisasi pendidikan politik yang ditawarkan memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:
- Meningkatkan pemahaman politik pada remaja
- Meningkatkan kesadaran politik pada remaja
- Membentuk remaja yang kritis dan informatif
- Menghindari ekstremisme remaja dalam berpolitik
- Meningkatkan kontribusi remaja dalam politik
C. KESIMPULAN
Revitalisasi pendidikan politik menjadi program yang berpotensi besar dalam menciptakan ekosistem politik yang unggul pada remaja. Hadirnya program ini akan memperkenalkan politik secara lebih spesifik kepada remaja dan tentunya akan meningkatkan keterlibatan remaja dalam politik nantinya. Melalui festival politik remaja yang sistematis, program ini mampu memperlihatkan bahwa politik yang sehat dapat tercipta dengan pemahaman politik yang unggul. Revitalisasi pendidikan politik yang dikemas dalam bentuk festival politik remaja (FESTIPORA) diyakini sebagai langkah efektif untuk menciptakan ekosistem politik yang unggul di era globalisasi.
- Prasetyo, K. B., Putri, N. A., & Pramono, D. 2022. Pendidikan Politik Generasi Muda Melalui Gerakan Voluntarisme Komunitas Milenial. Konservasi Pendidikan, No. 3, pp. 1-29.
- Irwan, A. L., & Jaya, I. 2021. Peningkatan Kesadaran Politik Pada Generasi Muda di Kabupaten Maros. Jurnal Pengabdian Masyarakat Hasanuddin, pp. 76-99.
- Juditha, C., & Darmawan, J.J., 2018. Penggunaan Media Digital dan Partisipasi Politik Generasi Milenial. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik, Vol. 22, No. 2.
- Pratiwi, C. S., & Dewi, R. 2019. Pendidikan Politik Pemilih Pemula Dengan Pembentukan Komunitas Remaja Cerdas Bermedia Dalam Menghadapi Politik Elektoral 2019 Di Kota Jambi. RAMBIDEUN: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Vol. 2, No. 2, pp. 27-32.
- Rahman, A., & Suharno, S. 2020. Pelaksanaan Pendidikan Politik Melalui Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk Meningkatkan Kesadaran Politik Siswa. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 4, No. 2, pp. 282-290.
It appears that you know a lot about this topic. I expect…