0 comment 140 views

Gejolak Politik Kemanusian Terhadap Masyarakat Palestina Dalam Pandangan Generasi Z di Indonesia

Pendahuluan

 
Palestina adalah sebuah negara yang berada di Timur Tengah yang mengumumkan proklamasi kemerdekaannya di Aljazair pada 15 November 1988 dengan sistem pemerintahan Republik Parlementer dan berencana segera menjadikan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negaranya, deklarasi ini dilakukan oleh Ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Yasser Arafat ditetapkan sebagai presiden pertama Negara Palestina. Pendirian negara ini bertujuan untuk mempersatukan masyarakat di wilayah tersebut yang terdiri beberapa etnis yaitu suku Palestina, Arab Palestina, Kurdi, dan Bedouin.
 
Ketika dilihat saat ini secara de facto, penguasaan wilayah Palestina bagian Gaza dipimpin oleh kelompok Hamas yang dipimpin oleh mantan perdana menteri Ismail Haniyeh dan di wilayah bagian barat dikuasai oleh kelompok Faksi Fatah yang dipimpin oleh Presiden Mohammad Abbas. Akan tetapi, secara de jure kepala negara Palestina masih menjadi perebutan antara Ketua Dewan Legislatif Palestina bernama Aziz Duwaik dengan Presiden Mohammad Abbas dari Faksi Fatah. 
 
Setelah runtuhnya Kesultanan Utsmaniyah dan terjadinya perang dunia pertama, pemerintah Inggris melalui Menteri Luar Negerinya menuliskan sebuah surat yang ditujukan kepada seorang pemimpin Komunitas Yahudi di Inggris bernama Lord Rothschild yang berisi dukungan terkait pembentukan kediaman Yahudi di Palestina, surat tersebut menjadi awal dari adanya istilah Deklarasi Balfour 1917 yang sekaligus diambil dari nama Menteri Luar Negeri Inggris tersebut yaitu Arthur Balfour. Deklarasi Balfour 1917 juga menjadi unsur utama dalam memorandum penyerahan mandat Palestina kepada Inggris.
 
Selain itu, terpecahnya wilayah Negara Palestina tidak terlepas dari aneksasi yang dilakukan oleh Bangsa Yahudi yang datang ke wilayah Palestina untuk mengungsi akibat pembantaian yang dilakukan Nazi kepada kelompok Yahudi yang berada di Benua Eropa. Mereka juga telah mendeklarasikan diri menjadi sebuah negara yang bernama Negara Israel pada tahun 1948 yang tentu saja menuai kecaman dari negara-negara yang berada di Timur Tengah atau di sekitar wilayah Negara Palestina.
 
Konflik yang terjadi di Negara Palestina diawali oleh Israel yang  merupakan Bangsa Yahudi yang melakukan pendudukan di wilayah tersebut sampai sekarang. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh gerakan Komunitas Zionisme yang merupakan gerakan dan paham politis, ekstrim, dan rasional yang diketuai oleh Theodor Herzl di Inggris. Mereka mempunyai tujuan untuk mendirikan negara Yahudi di wilayah Palestina, menjadikan wilayah palestina sebagai tanah air bangsa Yahudi, mempersatukan bangsa Yahudi dalam satu bangsa, dan melakukan perpindahan secara besar-besaran ke wilayah Palestina.
 
Selayaknya suatu masyarakat dalam sebuah negara yang memiliki wilayah yang cukup luas sehingga setiap masyarakatnya terdiri dari berbagai latar belakang yang berbeda satu sama lain yang memiliki karakteristik berbeda-beda, Negara Palestina terdiri dari beberapa etnis sejak memproklamasikan kemerdekaannya seperti misalnya etnis Palestina, Arab, Kurdi, dan Bedouin yang memiliki keunikan dan  latar belakang yang berbeda-beda. Masyarakat Palestina mayoritas memiliki konteks sejarah, sosial, dan politik sehingga membuat negara ini memiliki bangsa yang kompleks dan bervariasi seperti; 1. Kekayaan budaya dan sejarah yang sangat penting seperti Masjid Al-aqsa, Kota Betlehem, dan Kota Tua Yerusalem, 2. Dalam bidang ekonomi masyarakat Palestina dikenal mengandalkan bidang pertanian dan layanan/industri, 3. Keanekaragaman etnis dan agama masyarakat palestina mayoritas adalah muslim namun terdapat juga komunitas kristen dan sebagian kecil orang Yahudi Palestina, dan 4. Dalam sistem keluarga dan sosial masyarakat Palestina memiliki struktur erat dan besar dalam mendukung saling mendukung dan solidaritas antar anggota keluarga.
 
Menurut Kaslan (2021), Kronologi Aneksasi yang terjadi di Palestina oleh Israel dibagi menjadi beberapa peristiwa seperti:
 
  1. Deklarasi Balfour 
  2. Perang Arab – Israel 1948
  3. Perang Enam Hari Pada Tahun 1967
  4. Perjanjian Oslo 1993
  5. Perjanjian Camp David
 
Dampak aneksasi wilayah oleh Israel sangat merugikan bagi Negara Palestina seperti misalnya perluasan wilayah yang terus dilakukan menyebabkan wilayah Negara Palestina hanya tersisa 2 wilayah terpisah yaitu Gaza yang dikuasai oleh kelompok Hamas dengan luas sekitar 41 km dengan lebar 6-12km2 dengan total luas 365 km2 dan wilayah tepi Barat yang dikuasai oleh kelompok Fatah sekitar 5.880 km2 sehingga jika diakumulasikan total wilayah Negara Palestina adalah 6.245 km2. Palestina harus mempertahankan kedua wilayah tersebut supaya tetap eksis di kancah internasional.
 
Konflik ini juga berdampak pada berbagai sarana dan prasarana yang ada seperti jalan, sekolah, dan rumah sakit. Selain itu, terdapat juga wilayah yang sangat rentan dikuasai oleh Israel yaitu pertanian, energi, dan air yang  menyebabkan degradasi perekonomian yang sangat parah karena sektor pertanian merupakan mata pencaharian utama masyarakat Palestina. Pemerintah Israel sering sekali melakukan tindakan sewenang-wenang misalnya menggusur rumah warga, melarang masyarakat setempat beribadah masjid Al-aqsa, dan melanggar apa yang telah disepakati sebelumnya, dan setiap keputusan yang diambil selalu yang dianggap menguntungkan Israel. 
 
Tidak hanya aneksasi dan tindakan semena-mena yang dilakukan oleh Israel. Akan tetapi, mereka juga membuat wilayah Gaza dan Tepi Barat dikelilingi oleh tembok pembatas yang tinggi yang memiliki tinggi sekitar 8 meter yang bagian atasnya dipasang CCTV dan aliran listrik serta ditempatkan tentara sebagai penjaga pintu masuknya sehingga setiap pihak yang ingin melintas harus memiliki izin jika ingin melintas. Tindakan ini dilakukan untuk memantau pergerakan pergerakan masyarakat Palestina. Banyak orang menyebut Palestina sebagai penjara terbuka terbesar di dunia.
 
Sebuah kabar menggemparkan seluruh dunia yang terjadi pada Sabtu, 7/10/2023 yang bertepatan dengan perayaan festival Sukkot, diketahui kelompok Hamas melancarkan serangan ke sejumlah kota besar di Israel dengan menembakkkan sekitar 5.000 roket. Berdasarkan keterangan Juru Bicara Hamas, serangan itu dilakukan merupakan bentuk balasan atas penderitaan dan blokade terhadap rakyat Palestina selama berpuluh-puluh tahun. serangan ini disebut sebagai Operasi badai Al Aqsa yang memiliki motif untuk menyerukan seluruh warga Palestina untuk bergabung dalam serangan ini.
 
Sirine tanda bahaya pun berbunyi sekitar pukul 07.30 pagi yang mengonfirmasi bahwa adanya serangan roket yang masuk ke wilayah sekitarnya, pada saat itu juga diketahui bahwa kelompok Hamas telah menyerang melalui udara, darat, dan laut dan Israel mengumumkan bahwa kelompok Hamas telah masuk ke wilayah Israel Selatan. Selang beberapa jam kemudian Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa Israel sedang berperang dna memerintahkan untuk mengepung total Gaza.
 
Di hari yang sama Israel langsung melancarkan serangan yang mereka klaim sebagai serangan balasan yang terus dilakukan hingga hari ini, serangan Israel dilakukan tidak hanya mengincar tempat milik kelompok pejuang Hamas, tetapi juga menyerang berbagai fasilitas  umum di wilayah Palestina. Berdasarkan data dari databoks, daftar fasilitas umum yang menjadi sasaran serangan militer Israel sebanyak 220 sekolah yang hancur total dan sebagian, 88 kantor pemerintahan, 55 masjid, 25 rumah sakit, dan 3 gereja . Tindakan ini merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional yang melarang menyerang fasilitas umum terutama rumah sakit yang menjadi tempat terjadinya pertolongan bagi warga sipil yang terluka. Selain fasilitas umum, militer Israel juga menyerang berbagai tempat pengungsian/perlindungan (camp) warga Palestina yang tempat tinggalnya dibombardir oleh militer Israel salah satunya sekolah Al-Fakhoora yang dikelola oleh PBB. Selain mengepung dan menyerang Gaza secara masif, Israel juga memutus pasokan air, listrik, bahan bakar, makanan, dan jaringan komunikasi. 
 
Berdasarkan data laporan dari BBC Indonesia, sampai hari ini jumlah korban jiwa dari pihak Israel diperkirakan mencapai sekitar 1.400 korban jiwa meninggal dunia dan sekitar 5.400 mengalami luka-luka sedangkan di Palestina diperkirakan terdapat lebih dari 10.200 korban jiwa yang meninggal dunia dan 25.408 mengalami luka-luka. Gaza memiliki sekitar 2.2 juta orang, Israel memerintahkan untuk segera mengungsi kepada warga Gaza di sebelah utara menuju ke selatan. Pada 5 November 2023, menurut PBB dan pejabat Palestina sekitar 1,5 juta harus mengungsi karena serangan Israel dan sekitar 200.000 rumah warga di Gaza telah rusak dan hancur atau setara setengah dari tempat tinggal yang berada di Gaza. Selain menyerang warga sipil, serangan militer Israel juga mengakibatkan banyak tenaga medis, jurnalis, dan pekerja bantuan. Setidaknya terdapat 88 staf pekerja yang menangani pengungsi Palestina tewas dan sekitar 46 jurnalis tewas yang seharusnya mereka dilindungi oleh Konvensi Jenewa. 
 

Pembahasan:

 
Berdasarkan informasi dari Kementerian kesehatan Republik Indonesia dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), pemerintah Indonesia telah melakukan pengiriman bantuan kepada Palestina yang dilepas langsung oleh Presiden Jokowi dan jajaran pemerintah lainnya sebanyak 51.5 ton bantuan dari pemerintah Indonesia yang terdiri dari obat-obatan dasar seperti untuk diare, penyakit kulit, dan ISPA, alat-alat kesehatan, tenda, selimut, dan pakaian. Selain Indonesia, beberapa negara lain juga telah mengirimkan bantuannya ke Palestina seperti Turki, Mesir, Qatar, Yordania, Tunisia, dan lainnya melalui perbatasan Mesir. Namun, masih banyak dari bantuan yang dikirim tersebut masih tertahan di perbatasan Rafah  yaitu perbatasan antara Negara Mesir dan Negara Palestina karena masih memerlukan izin dari pemerintah Israel untuk dapat masuk ke wilayah Gaza dan disalurkan kepada warga Palestina yang membutuhkan.
 
Indonesia sebagai negara yang pernah mengalami penjajahan memiliki empati yang tinggi terhadap penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina. Selain itu, upaya ini dilakukan karena dilatarbelakangi oleh amanat konstitusi dalam pembukaan UUD 1945. Dengan demikian, tidak heran jika terdapat banyak masyarakat Indonesia yang memberikan dukungannya kepada Palestina dan menentang keras tindakan yang dilakukan oleh Israel kepada Palestina termasuk para generasi muda  yang sekarang sangat mendominasi di Indonesia salah satunya Generasi Z.
 
Dalam gejolak politik, generasi Z cenderung memperjuangkan masalah sosial misalnya Hak Asasi Manusia, kesetaraan gender, dan lingkungan dengan menggunakan media sosial sebagai wadah dalam mengungkapkan dan memperjuangkan pendapat mereka. Di Indonesia Generasi Z merupakan kelompok demografi yang sangat penting karena jumlah generasi mereka terbanyak di Indonesia saat ini. 
 
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 jumlah Generasi Z mencapai 75.49 juta atau sekitar 27,96% penduduk Indonesia, generasi Z tumbuh dan besar dalam ruang yang tidak terbatas dalam berinternet, generasi Z mempunyai ciri khas yaitu mampu menggunakan dan aktif dalam berbagai platform media sosial seperti TikTok, Instagram, X (Twitter), serta berbagai platform lainnya. Mereka menggunakan berbagai platform tersebut untuk berbagi informasi, menyampaikan pendapat, membuat inovasi dan kreatifitas, serta berbagai kegiatan lainnya. 
 
Sejauh ini, terdapat beberapa upaya yang dilakukan sebagai bentuk pandangan dan pendapatnya terhadap gejolak politik kemanusia masyarakat Palestina oleh Generasi Z dalam konflik antara Palestina dan Israel dalam platform Instagram dan Tiktok, adapun berbagai kegiatan yang dilakukan oleh  generasi Z tersebut terbukti dapat berdampak cukup besar bagi masyarakat luas yang diekspresikan dan diimplementasikan dalam berbagai kegiatan seperti:  
 

Mengecam para tokoh dalam dunia hiburan yang terbukti mendukung dan membela pihak Israel dalam konfliknya dengan Palestina

 
 
Dunia hiburan saat ini sangat berkembang pesat di era teknologi sehingga membuat informasi yang mengandung pendapat, pandangan, ekspresi, dan berbagai ungkapan lainnya. Dalam beberapa minggu yang lalu, para tokoh dalam dunia hiburan juga menyampaikan bentuk ekspresi atau dukungannya terhadap konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina. Adapun beberapa contoh tokoh dunia hiburan yang turut mengungkapkan pendapatnya melalui sebuah unggahan di media sosial Instagram yaitu Gal Gadot. Pada tanggal 08 Oktober 2023 atau bertepatan sehari setelah serangan balasan dari kelompok Hamas atas penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina selama bertahun-tahun, terdapat sebuah gambar Bintang David yang merupakan lambang dalam bendera kebangsaan Negara Israel yang bertuliskan “I stand with Israel”, sesat kemudian unggahan tersebut mendapatkan 47 ribu dan 673 ribu tanda suka. Akan tetapi, saat ini unggahan tersebut telah mendapatkan 1.2 juta tanda suka namun kolom komentarnya sudah ditutup karena sebelumnya terdapat banyak komentar yang berisi penentangan dari pengguna Instagram yang mendukung Palestina.
Adapun salah satu komentar yang menentang Gal Gadot dalam unggahannya tersebut adalah;
 
Saya adalah penggemar berat kamu sebelum unggahan ini. Saya mendukung Palestina dan dunia muslim. Israel adalah negara teroris, Anda menyebut orang Arab yang berjuang untuk Palestina sebagai teroris, tetapi justru Israel.”
 
 
Penggunaan tagar yang masif misalnya #freepalestine dan  #standwithpalestine
 
Bentuk solidaritas dan dukungan terhadap Palestina juga diekspresikan oleh generasi Z dengan menggunakan tagar #freepalestine dan #standwithpalestine, berdasarkan pantauan penulis di berbagai platform media sosial seperti misalnya di Tiktok tagar #freepalestine ini telah digunakan sebanyak 26.2 miliar tayangan sedangkan tagar #standwithpalestine telah digunakan sebanyak 4.0 miliar tayangan di setiap unggahan dari seluruh akun pengguna platform TikTok. Adanya fenomena ini merupakan salah satu pandangan generasi Z dalam menyalurkan pendapatnya yang didukung teknologi yang semakin berkembang.
Penggunaan simbol buah semangka yang dipotong sebagai bentuk bendera Palestina

Penggunaan simbol buah semangka yang merupakan sebuah analogi dari warna bendera Negara Palestina yaitu Merah, Hijau, Putih, dan Hitam yang sangat ramai di berbagai platform media sosial. Selain itu, buah semangka yang telah terpotong juga memiliki makna antara lain melambangkan hasil komoditas pertanian dari Palestina, simbol perlawanan masyarakat Palestina, simbol protes terhadap penindasan yang dilakukan oleh Israel kepada Palestina, dan sebagai penyamaran di media sosial karena sering dihapusnya berbagai konten yang mengandung unsur dukungan terhadap Palestina. Penggunaan simbol semangka sebenarnya telah diperkenalkan oleh seorang seniman bernama Khaled Hourani pada tahun 2007 dalam sebuah buku yang buku yang berjudul “Subjective Atlas of Palestina” yang di latar belakangi akibat dilarangnya melukis bendera Palestina.

Melakukan penggalangan dana untuk membantu masyarakat Palestina yang terdampak atas konflik
 
Selain memperluas jangkauan arus informasi, teknologi digital khususnya media sosial sangat membantu dalam memperluas jangkauan penggalangan dana untuk membantu Palestina dengan sangat cepat dan transparan karena dapat dilihat kapan saja dan total donasi yang telah terkumpul sepanjang donasi tersebut masih dibuka. Seperti yang dilakukan oleh beberapa tokoh atau pemain film di akun Instagram miliknya misalnya Syifa Hadju yang melakukan penggalangan dana untuk bantuan Palestina yang telah mengumpulkan dana, menurut penelusuran penulis dana yang terkumpul sudah mencapai Rp.718.377.794 yang sebagian telah disalurkan ke Palestina bersama bantuan dari pemerintah dan tokoh umum lainnya yang diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia. Syifa Hadju adalah salah satu dari beberapa para pemengaruh (influencer) dan tokoh seniman dari generasi Z yang melakukan penggalangan dana melalui platform daring. Hal ini juga didukung oleh Badan Amil Zakat (Baznas) Republik Indonesia dalam mengajak para pemuka agama dan influencer (para pemengaruh) untuk berkolaborasi dalam melakukan penggalangan dana.
Berpartisipasi dalam kegiatan solidaritas terhadap Palestina yang dilakukan di berbagai daerah
 
Minggu, 05 November 2023 masyarakat Indonesia bersama para ulama, pejabat pemerintah, dan para pemengaruh untuk berkumpul bersama di Monumen Nasional (Monas) sebagai bentuk solidaritas atau dukungan lintas agama untuk Palestina yang sedang di serang oleh Israel. Kegiatan ini turut didukung dan dimeriahkan oleh generasi Z yang dapat dilihat dari berbagai unggahan di akun media sosial mereka seperti misalnya Syifa Hadju dan Dara Arafah. Hal tersebut terlihat dari unggahannya di akun Instagram mereka. Keikutsertaan para pemengaruh (influencer) ini merupakan cerminan dari pandangan dan kepedulian generasi Z terhadap gejolak politik yang terjadi di Palestina berupa konflik yang dilakukan oleh oleh Israel.

Kesimpulan

 
Keharmonisan dan kedekatan antara Negara Indonesia dan Negara Palestina sudah terjalin sejak lama ketika masa peralihan hingga pengakuan kemerdekaan Indonesia. Negara Palestina mengakui dan memperluas kemerdekaan Negara Indonesia menuju kancah Internasional melalui Mufti Palestina yang disebut Amin Al-Husaini yang sangat berdampak membawa kemerdekaan Negara Indonesia diketahui masyarakat internasional. Adanya tindakan yang baik itu turut membuat Indonesia berupaya membantu Negara Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaannya sampai sekarang. Hal tersebut, juga didukung oleh konstitusi dalam pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa “segala bentuk penjajahan di dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusian dan prikeadilan” dan Indonesia sebagai negara yang pernah mengalami penjajahan memiliki empati yang tinggi terhadap penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina.
 
Tidak heran jika terdapat banyak masyarakat Indonesia yang memberikan dukungannya kepada Palestina dan menentang keras tindakan yang dilakukan oleh Israel kepada Palestina termasuk para generasi muda  yang sekarang sangat mendominasi di Indonesia salah satunya Generasi Z. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 jumlah Generasi Z mencapai 75.49 juta atau sekitar 27,96% penduduk Indonesia, generasi Z tumbuh dan besar dalam ruang yang tidak terbatas dalam berinternet, generasi Z mempunyai ciri khas yaitu mampu menggunakan dan aktif dalam berbagai platform media sosial seperti TikTok, Instagram, X (Twitter), serta berbagai platform lainnya. Dalam gejolak politik, generasi Z cenderung memperjuangkan masalah sosial misalnya Hak Asasi Manusia, kesetaraan gender, dan lingkungan dengan menggunakan media sosial sebagai wadah dalam mengungkapkan dan memperjuangkan pendapat mereka. Di Indonesia Generasi Z merupakan kelompok demografi yang sangat penting karena jumlah generasi mereka terbanyak di Indonesia saat ini. 
 
Adapun tindakan yang dilakukan generasi Z di Indonesia sejauh ini sebagai bentuk pandangan dan dukungannya terhadap gejolak politik kemanusian terhadap masyarakat Palestina seperti mengecam para tokoh dalam dunia hiburan yang terbukti mendukung dan membela pihak Israel dalam konfliknya dengan Palestina, Penggunaan tagar yang masif misalnya #freepalestine dan  #standwithpalestine, Penggunaan simbol buah semangka yang dipotong sebagai bentuk bendera Palestina, melakukan penggalangan dana untuk membantu masyarakat Palestina yang terdampak atas konflik, dan Berpartisipasi dalam kegiatan solidaritas terhadap Palestina yang dilakukan di berbagai daerah.

Referensi

  • Fatahiyah. (Februari 2023). TikTok dan Kebebasan Berekspresi Di Ruang Digital Bagi Generasi Z. Jurnal Ilmu Komunikasi, Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Majene. Vol. VI, No. 1, ISSN: 2684-9054, hlm 166 – 177.
  • Mamad, S, F, dkk. Yasser Arafat dan Konflik Palestina-Israel (Tinjauan Sejarah). Khazanah: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam, Uin Imam Bonjol Padang, ISSN: 2614-3798.
  • Kaslam. (2021). DAMPAK ANEKSASI ISRAEL TERHADAP EKSISTENSI NEGARA PALESTINA (TINJAUAN GEOGRAFI POLITIK). Program Studi Hubungan Internasional: Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Vol. 3, No.2, hlm 113 – 128.
  • Prasetya, N, M dan Srifauzi Aulia. (Februari 2018). Diplomasi Politik Indonesia Terhadap Kemerdekaan Palestina. Program Studi Hubungan Internasional: Universitas Potensi Utama, Jurnal PIR Vol. 2, No. 2. ISSN: 2528-7192, hlm 179 – 193.
  • Kusuma, Mentari. (Sabtu, 04 November 2023). Bareng Presiden Jokowi, Syifa Hadju Cs Lepas Bantuan Untuk Gaza. Ed. Sri Nurganingsih. Rakyat Merdeka.id: https://rm.id/baca-berita/nasional/195531/bareng-presiden-jokowi-syifa-hadju-cs-lepas-bantuan-untuk-gaza (Diakses pada 15 November 2023).
  • Mhadhbi, Amira. (11 November 2023). Satu anak tewas tiap 10 menit dan 70% populasi Gaza mengungsi. BBC News Indonesia: https://www.bbc.com/indonesia/articles/cv2z6r0e6eno (Diakses pada 15 November 2023)
  • Raihan, K, O. (Senin, 06 November 2023). Mulan Jameela Semangat! 8 Potret Artis Bela Palestina, Ada Syifa Hadju Hingga Najwa Shihab Ikut Serta dalam Aksi Damai di Monas. KapanLagi.com: https://www.kapanlagi.com/foto/berita-foto/indonesia/deretan-public-figure-tanah-air-yang-menghadiri-aksi-bela-palestina-di-monas-dihadiri-syifa-hadju-hingga-mulan-jameela.html (Diakses pada 15 November 2023)
  • Ridio, Muhammad. (30 Oktober 2023). Influencer Diimbau Turut Galang Dana Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina. Liputan6.com: https://www.liputan6.com/islami/read/5436799/influencer-diimbau-turut-galang-dana-bantuan-kemanusiaan-untuk-palestina?page=2 (Diakses pada 15 November 2023)
  • Rokom. (06 November 2023). Bantuan Kemanusiaan Indonesia Untuk Palestina Lengkap Diberangkatkan. Kemenkes: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20231106/5744195/bantuan-kemanusiaan-indonesia-untuk-palestina-lengkap-diberangkatkan/#:~:text=Pemerintah%20Indonesia%20kembali%20memberangkatkan%20bantuan,Sabtu%204%20November%202023%20lalu. (Diakses pada 15 November 2023)
  • Watra, L, B. (Minggu, 07 Mei 2023). Gen-Z, Milenial, politik masa depan. Antara Babel; Antaranews.com: https://babel.antaranews.com/berita/349389/gen-z-milenial-politik-masa-depan#mobile-nav (Diakses pada 15 November 2023)
  • Wardani, S, A. (08 Oktober 2023). Unggahan Instagram Artis Gal Gadot Dukung Israel Dihujani Kritik Pendukung Palestina. Liputan6.com: https://www.liputan6.com/tekno/read/5417914/unggahan-instagram-artis-gal-gadot-dukung-israel-dihujani-kritik-pendukung-palestina?page=2 (Diakses pada 15 November 2023)
  • Yulianti, E, T. (Jumat, 03 November 2023). Makna dan Cerita di Balik Semangka, Jadi Simbol Dukungan untuk Palestina. detikjabar: Bandung; https://www.detik.com/jabar/berita/d-7016664/makna-dan-cerita-di-balik-semangka-jadi-simbol-dukungan-untuk-palestina. (Diakses pada 15 November 2023)

Tinggalkan Komentar

Komentar Terbaru

  • Melissa Facy

    You've done an impressive work on your website in covering the topic.…

  • Felica Dobbie

    With your post, your readers, particularly those beginners who are trying to…

  • Jasmin Glaspie

    Informative articles, excellent work site admin! If you'd like more information about…

  • Junko Lemon

    This was a very good post. Check out my web page Article…

  • Maurice Larnach

    Hey there, I appreciate you posting great content covering that topic with…

Chat WhatsApp
Butuh Bantuan?
Selamat datang di Portal Berita Paradeshi. Untuk memudahkan pembaca dalam memahami beragam informasi yang kami sajikan, baik dalam bentuk berita ataupun artikel, seluruh konten yang dihadirkan kami kanalkan dalam beragam rubrik.

Silahkan menghubungi kami untuk mengetahui informasi lebih lanjut