0 comment 174 views

Nilai Kepahlawanan; Formula Gen Z Menghadapi Dinamika Kebangsaan

Hari Pahlawan Nasional yang ditetapkan pada tanggal 10 November, dilatarbelakangi oleh peristiwa pertempuran dahsyat demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Peristiwa yang terjadi di Surabaya ini, menewaskan ribuan arek-arek Suroboyo. Puncak pertempuran dalam melawan sekutu yang hendak berusaha mengembalikan posisi kepenguasaan Belanda terhadap Hindia Belanda (Indonesia) bermula pada tanggal 19 September 1945 dengan puncaknya pada tanggal 10 November 1945. Ditetapkannya hari Pahlawan Nasional ini bertujuan untuk mengenang jasa para pahlawan bangsa, serta diharapkan bisa menjadi alarm guna menanamkan kembali nilai-nilai kepahlawanan dalam setiap generasi.

Imajinasi kebangsaan tidak bisa dilepaskan dari peran para pahlawan. Pahlawan sebagai subjek kebangsaan dapat diartikan dengan berbagai hal, sebagai aktor tindakan, atau tindakan itu sendiri, atau bahkan pengakuan pada subjek dan tingkah laku (tindakan). Dalam kehidupan berbangsa, imajinasi kepahlawanan harus dijaga dan selalu direfleksikan secara serius oleh semua kalangan. Peran ini tidak hanya menjadi PR bagi Generasi Z yang dicakupi juga oleh para newbie semata dalam mengimajinasikan, memahami dan merefleksikannya sebagai bentuk tindakan berbangsa dan bernegara. Generasi sebelumnya juga mempunyai tanggung jawab dan peran yang besar untuk membantu Gen Z dalam mengimajinasikan dan merefleksikan kepahlawanan tersebut.

Singkatnya, imajinasi kepahlawanan demi pemahaman dan perwujudannya dalam tindakan, merupakan suatu tindakan yang harus di upayakan secara kolaboratif, tidak hanya di tumpukan pada Gen Z semata. Hal ini disebabkan karena generasi saat ini merupakan generasi yang memiliki banyak ide cemerlang dan gagasan kreatif yang tinggi serta inovatif, tetapi mereka mudah menyerah dan rapuh dengan kondisi. Kondisi ini dapat memicu timbulnya generasi yang lemah mental serta generasi yang dikhawatirkan tidak dapat mengenal jati dirinya sendiri. Apabila demikian, lantas bagaimana cara agar pemahaman serta nilai-nilai kepahlawanan ini akan muncul pada diri generasi saat ini yang digadang-gadang akan menjadi generasi emas tahun 2045?

Faktor besar yang mempengaruhi kondisi Generasi tersebut adalah character building. Baik itu pola asuh dari orang tua, lingkungan, serta pola yang diperoleh oleh pelakon itu sendiri secara mandiri; dalam artian pola karakter yang ia temui dari masyarakat, teknologi, dan budaya. Apabila pola asuh yang didapatkan tidak masuk dalam kategori tepat dan baik, maka generasi tersebut dikhawatirkan mendapat kemungkinan akan kelemahan mental dan tidak dapat mengenal jati darinya sendiri. Pembentukan karakter sehat dengan cara pola asuh yang baik bagi setiap generasi sangat penting. Tentu dengan memilih metode dan kesiapan yang tepat dari generasi sebelumnya, serta lingkungannya.

Pentingnya character building melalui pola asuh disebabkan karena pola asuh dapat mempengaruhi cara berpikir serta bentuk tindakan yang dipengaruhi oleh pola pikir tersebut. Kerentanan Gen Z bisa dilihat dari harapan masyarakat atas peran anak muda. Pasalnya, Gen Z tidak mendapat roll model yang sesuai dengan imajinasi mereka guna mewujudkan harapan besar masyarakat saat ini. Oleh karena itu, diperlukan adanya formula yang ampuh untuk membuat Gen Z tertarik akan imajinasi masyarakat serta mau mewujudkan harapan besar masyarakat.

Penanaman nilai-nilai kepahlawanan dalam diri generasi saat ini tentu sangat diperlukan. Sebab penafsiran dari kepahlawanan dari perspektif Gen Z saat ini identik dengan kebiasaan yang terlalu transaksional. Generasi yang cenderung tidak mengenal tindakan pengorbanan yang dilakukan oleh pahlawan terdahulu. Generasi yang cenderung akan berkorban demi sesuatu yang menguntungkan baginya. Padahal, nilai-nilai kepahlawanan itu sendiri adalah percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, rela berkorban, pantang menyerah, semangat membara, suka membantu, bergotong royong, dan tanpa pamrih. Apabila nilai-nilai ini tertanam dalam jati diri generasi saat ini, maka berbagai permasalahan bangsa akan dapat diselesaikan dengan baik.

Upaya dini yang dapat dilakukan generasi sebelum Gen Z ini berupa character building yang baik dan tepat. Selain pola asuh tepat yang dapat menunjang mental sehat dan pola pikir berkualitas bagi Gen Z, hal ini juga dapat diwujudkan melalui pendidikan kewarganegaraan yang lebih efektif, guna meningkatkan dan menanamkan kesadaran jiwa kepahlawanan dalam diri Gen Z saat ini. Faktor ini telah tercantum dalam UU RI nomor 20 tahun 2003 pada pasal 37 ayat 1 dan 2. Pendidikan kewarganegaraan ini tentu akan efisien apabila terjadi kolaborasi yang tepat antara pendidik dan yang dididik. Kolaborasi tersebut dapat berupa penyampaian materi yang mudah dipahami, serta keingintahuan dan kepedulian Gen Z terhadap nilai-nilai kepahlawanan.

Keberhasilan atas upaya-upaya tersebut secara substantif dapat menjadi modal bagi Gen Z dalam memasuki dunia politik yang sehat -politik praktis atau keberpihakan politik-. Sebab implementasi atas nilai-nilai kepahlawanan yang nasionalis, rela berkorban, bekerja keras, pantang menyerah, dan suka menolong dapat menjadi arah bagi calon politikus yang berkualitas atau keberpihakan politik yang mengutamakan kepentingan masyarakat dan bangsa. Hal ini tentu menjadi cita-cita bangsa dan warga negara Indonesia, pun juga dapat meminimalisir kemungkinan calon politikus yang haus akan tahta dan harta.

Dengan demikian, nilai-nilai kepahlawanan yang telah di miliki Gen Z dapat menjadi Formula dan peluang terwujudnya generasi emas 2045. Generasi muda yang berkualitas, berkompeten, memiliki daya saing tinggi, kesadaran juang, jiwa kepahlawanan dan cinta tanah air, yang diharapkan dapat membangun peradaban kemajuan bagi bangsa Indonesia. Hal demikian menjadi faktor terbesar demi terwujudnya negara yang maju, harmonis, dan berpihak pada rakyat, dan tentunya itu menjadi harapan dan cita-cita bangsa Indonesia.

Referensi

  • https://www.kompas.com/stori/read/2023/11/06/080000779/latar-belakang-peristiwa-10-november-1945-di-surabaya
  • Rhenald Kasali, Strawberry Generation: Mengubah Generasi Rapuh menjadi Tangguh, (Bandung: Penerbit Mizan, 2017)
  • https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/11/kementerian-pendidikan-dan-kebudayaan-mengucapkan-selamat-hari-pahlawan-tahun-2020
  • UU RI nomor 20 tahun 2003 pada pasal 37 ayat 1 dan 2

Tinggalkan Komentar

Komentar Terbaru

  • Amado Maher

    Impressive posts! My blog Article Home about SEO also has a lot…

  • Melissa Facy

    You've done an impressive work on your website in covering the topic.…

  • Felica Dobbie

    With your post, your readers, particularly those beginners who are trying to…

  • Jasmin Glaspie

    Informative articles, excellent work site admin! If you'd like more information about…

  • Junko Lemon

    This was a very good post. Check out my web page Article…

Chat WhatsApp
Butuh Bantuan?
Selamat datang di Portal Berita Paradeshi. Untuk memudahkan pembaca dalam memahami beragam informasi yang kami sajikan, baik dalam bentuk berita ataupun artikel, seluruh konten yang dihadirkan kami kanalkan dalam beragam rubrik.

Silahkan menghubungi kami untuk mengetahui informasi lebih lanjut