3 comments 126 views

Media Sosial sebagia Ruang Publik Kaum Minenial dan Generasi Z untuk Berpartisipasi dalam Pemilu 2024

Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam, Institut Agama Islam Negeri Kudus, 2023

Fenomena bonus demografis sedang dialami oleh negara Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2022, menyatakan bahwa Indonesia akan mengalami puncak bonus demografis pada tahun 2020-235. Pada masa tersebut, diprediksikan jumlah penduduk produktif berada pada grafik tertinggi sepanjang sejarah di Indonesia. Bonus demografis ini ditandai dengan adanya jumlah penduduk usia produktif yaitu rentang usia 15-64 tahun lebih banyak ketimbang jumlah penduduk usia non-produktif. Hal ini disebabkan adanya penurunan angka kelahiran dan penundaan pertumbuhan usia penduduk di bawah usia 15 tahun serta semakin sedikit jumlah penduduk manula yang berusia di atas 64 tahun, (Jurnal Populasi, 26(1), 2015).

Adanya fenomena bonus demografis ini memberikan efek bagaikan dua bilah mata pedang, meloncaknya penduduk usia produktif bisa membantu dalam membangung negeri karena sangat berpotensi dalam peran pembangunan atau malah sebaliknya, terlebih jika dikaitkan dengan partisipasi mereka dalam pemilu 2024 sebagai ajang penentuan kekuasaan kepala negara akan diberikan kepada siapa?. Hal tersebut menjadi pembahasan menarik, pasalnya partisipasi penduduk usia produktif yaitu Generasi Minenial dan Generasi Z (Gen Z) sangat mendominasi pada pemilu tahun 2024, sebab persentase populasi mereka tergolong besar yaitu 53,5% dari total populasi penduduk Indonesia (BPS 2022).

Kaum Minenial dan Gen Z selalu diindentikkan sebagai kaum generasi ”Digital Native” karena kehadirannya dibarengi dengan era disrupsi teknologi informasi sehingga mereka cepat beradaptasi, terbiasa dengan perkembangan teknologi, dan merasa nyaman menggunakan segala macam media digital, salah satu media digital yang digandrungi yaitu media sosial. Media sosial sendiri yaitu sebuah media untuk bersosialisasi yang dilakukan secara online, memungkinkan saling sharing dan getting informasi serta saling menunjukan eksistensi diri. Namun, media sosial tidak hanya sebagai media bersosialisasi saja melainkan juga dapat menjadi perantara dalam keterlibatan aspek politik dan pemerintahan.
Dalam penelitian (Akmal, F., & Salman, 2015) menunjukan bahwa teknologi digital seperti media sosial memberikan pengaruh tersendiri terhadap partisipasi politik masyarakat.

Hal ini dikarenakan media sosial dapat menjadi jembatan bagi masyarakat khususnya kaum Minenial dan Gen Z sebagai media komunikasi untuk berpartisipasi dalam politik. Kecenderung beraktivitas mereka yang bergelut dengan teknologi membuat kaum Minenial dan Gen Z melakukan aktivitas partisipan politik dengan memanfaatkan media sosial dalam mencari informasi seputar konten politik yang sedang terjadi, tidak hanya getting information pemanfaatan media sosial menjadi media mengekpresikan pendapat mereka terkait pemerintahan dan politik.

Banyak tokoh kaum Minenial dan Gen Z yang mengakpresikan pendapat mereka melalui media sosial, tidak hanya mengulik tetapi juga mengkritik politik dan pemerintahan, salah satu tokoh Gen Z yaitu Rian Fahardhi, sosok yang disebut sebagai Presiden Gen Z karena kerap sekali membuat konten terkiat isu-isu yang tengah viral di Indonesia, mulai dari budaya, politik, lingkungan, hingga masalah hukum.

Rian rahardhi merupakan remaja asal Sulawesi Selatan lulusan Universitas Syarif Hidayatullah, Jakarta yang menjadikan platform seperti media sosial tidak hanya sekedar media hiburan semata melainkan juga mampu menjadi wadah untuk menyuarakan pendapatnya, menyisipkan kritik sosial terhadap fenomena terjadi sehingga menciptakan forum diskusi setelahnya, karena tidak jarang, banyak diakahir kontennya Rian memberi pertanyaan kepada audiens sehingga membuka forum diskusi para audiens dalam menyuarakan pendapat mereka dalam kolom komentar.

Hal tersebut menjadi salah satu pemanfaatan dalam konteks positif karena memberi ruang publik untuk berpikir kritis dan menjadi salah satu penggerak publik untuk lebih berani ikut andil dalam partisipasi sosial dan politik serta mencari kebenaran akan informasi, karena dalam penelitian (Vosoughi, Soroush, Roy, Deb, and Aral, 2018) menyatakan bahwa media sosial menjadi alat penyebaran informasi palsu atau hoax yang efektif sebab berita hoax lebih cepat menyebar daripada kebenaran.

Dan jika dibandingkan dengan tahun politik saat ini, akan banyak isu-isu negatif maupun positif yang muncul terkait semua aspek pemilu 2024. Politik saling menjatuhkan lawan sudah tidak asing bahkan bagi kaum Minenial dan Gen Z, perlunya sikap kritis dan filter diri harus dimiliki untuk membentengi diri agar tidak terseret arus politik yang semakin memanas menuju puncak pemilu 2024.

Jadi, peran Influencer terutama kaum Minenial dan Gen Z menjadi sosok penting sebagai penggerak publik untuk lebih peka dan berpikir secara kritis terutama pada masa tahun politik, namun tidak hanya sekedar tahu dan peka melainkan juga kaum Minenial dan Gen Z dapat berpartisipasi ke dalam kegaitan pemilu 2024. Menyuarakan ide-ide cemerlang untuk kemajuan Indonesia serta memberikan suara untuk berpihak atas nama kenyakinan dirinya, kepada siapa bangku kekuasaan negara ini akan diberikan.

Referensi

  • Akmal, F., & Salman, A. Partisipasi Politik Belia Secara ‘OnlineOnline’ Melalui Ruang Demokrasi Maklumat Media Baru. Malaysian Journal of Communications, 3(1), 2015: 81–100.
  • Badan Pusat Statistik (2022). https://www.bps.go.id/pressrelease/2022/11/15/1931/indeks- pembangunan-manusia–ipm–indonesia-tahun-2022-mencapai-72-91–meningkat- 0-62-poin–0-86-persen–dibandingkan-tahun-sebelumnya–72-29-.html.
  • Detik.com (2023). https://images.app.goo.gl/9ZeKnFnytgVAaNZq7.
  • Jati, Wasisto Raharjo. “Bonus Demografi Sebagai Mesin Pertumbuhan Ekonomi: Jendela Peluang atau Jendela Bencana di Indonesia.” Jurnal Populasi, 26 (1), 2015.
  • Vosoughi, Soroush, Roy, Deb, and Aral, S. The spread of true and false news online.
    Science, 359(6380), 2018: 1146–1151.

3 comments

Tanti November 26, 2023 - 5:42 pm

Media sosial bisa banget jadi ruang publik untuk mengikuti perkembangan pemilu sih, apalagi kita tahu bahwa media sosial menjadi media pencitraan paling sering digunakan karena sekarang ini semua serba digital

Reply
Rahajeng November 27, 2023 - 6:20 am

Mengikuti perkembangan politik apalagi soal pemilu 2024 paling cepat menggunakan media sosial karena itu ruang publik diperlukan banget, tapi juga sebagai kaum milenial dan GenZ harus pintar-pintar memilah informasi yang masuk saja.. Jika dicontohkan mungkin yang paling terbaru itu kasus kemarin terkait cut-of potongan video dari salah satu capres yang diroasting. Hal tersebut kayak menonjolkan ternyata media sosial menjadi media paling diutamakan untuk membuat citra publik yang baik, ini mungkin karena arus informasi yang sangat cepat, jika ada 1 berita buruk Terupload maka akan menjadi jejak yang abadi bahkan jika itu hanya berita hoax

Reply
Zulfana Izzatin Nisa November 27, 2023 - 9:34 am

Setuju banget sihh, kalau emang pakai medsos buat ngikutin pemberitaan yang lagi booming saat pemilu. Dan kita sebagai pengguna medsos juga harus pandai memilah dan memilih informasi yang kita konsumsi.

Reply

Tinggalkan Komentar

Komentar Terbaru

  • Seoranko

    It appears that you know a lot about this topic. I expect…

  • Felix Meyer

    Truly appreciate your well-written posts. I have certainly picked up valuable insights…

  • VIEW NEWZ

    Very interesting news information that doesn't make you bored, especially the latest…

  • BERITA MANTUL

    One of the rare natural phenomena that will occur next month is…

  • 168NEWS

    Several central banks have begun considering raising interest rates to control rising…

Chat WhatsApp
Butuh Bantuan?
Selamat datang di Portal Berita Paradeshi. Untuk memudahkan pembaca dalam memahami beragam informasi yang kami sajikan, baik dalam bentuk berita ataupun artikel, seluruh konten yang dihadirkan kami kanalkan dalam beragam rubrik.

Silahkan menghubungi kami untuk mengetahui informasi lebih lanjut