0 comment 104 views

Revolusi Industri 5.0 dan Pendidikan Teknologi untuk Generasi Penerus

Dewasa ini, perkembangan teknologi berkembang dengan pesat. Begitupun dengan media dan alat industri yang kian hari kian berkembang. Perkembangan ini disebut sebagai revolusi industri. Revolusi industri ialah suatu perubahan besar pada bidang teknologi dan industri yang memberikan dampak perubahan pada kehidupan masyarakat dan proses kerjanya (Ellitan, 2020). Proses kerja yang dulu dilakukan secara manual oleh manusia kini terbantukan oleh media dan alat yang memudahkan dalam menyelesaikan proses pekerjaannya.

Revolusi industri sendiri sudah berkembang sebanyak empat kali yang ditandai dengan adanya revolusi industri 1.0 yang dimulai sejak tahun 1784 dengan berkembangnya mesin-mesin industri namun masih dioperasikan secara manual. Revolusi industri 2.0 pada tahun 1870 yang ditandai dengan berkembangnya mesin-mesin yang muncul pada revolusi industri 1.0 namun dioperasikan menggunakan energi listrik. Revolusi industri 3.0 pada tahun 1969 dimana pada revolusi ini muncul alat teknologi canggih yang hingga kini masih digunakan yaitu komputer. Di mana revolusi industri 3.0 ini berkembang menjadi revolusi industri 4.0 dengan berkembangnya penggunaan internet (Mumtaha dan Khoiri, 2019).

Pada revolusi industri selanjutnya yang disebut sebagai revolusi industri 5.0, perkembangan industri akan didominansikan oleh perkembangan teknologi seperti Artificial Intelligence, Robotic Process Automation (RPA), Machine Learning, Big Data dan Internet of Things yang dapat memudahkan dan membantu pekerjaan para pekerja di era revolusi yang akan datang (Prakosa dan Firmansyah, 2022). Namun perkembangan teknologi ini sendiri merupakan hasil dari kurangnya tingkat produktivitas pekerja sehingga banyak posisi yang digantikan oleh teknologi ini. Dampak dari perkembangan teknologi ini sendiri harus diantisipasi dengan kesadaran para pemuda dengan pendidikan teknologi guna tidak hanya berdiri sebagai pengguna dari teknologi tersebut melainkan menjadi pengembang dari teknologi tersebut.

Hal ini sendiri tidak dapat dipisahkan dari pendidikan baik formal maupun nonformal yang dilakukan oleh pelaku pendidikan dan juga pemuda sebagai sasaran dari pendidikan tersebut. Secara pendidikan formal, pengajaran mengenai revolusi industri ini diimplementasikan melalui mata pelajaran kewirausahaan dan informatika. Namun secara pendidikan nonformal, hal ini dapat dipelajari melalui berbagai jenis ¬bootcamp yang dapat diakses secara luring maupun daring. Pendidikan ini berguna untuk mengembangkan kemampuan pemuda dalam memahami perkembangan industri dan juga teknologi.

Pengertian pendidikan sendiri sesuai dengan Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ialah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Yusuf dan Maliki, 2022). Selain itu pula menurut Notoatmodjo, pendidikan dapat diartikan sebagai segala upaya yang direncanakan untuk memengaruhi orang lain, baik individu maupun masyarakat, sehingga mereka dapat melakukan apa yang telah disampaikan sesuai dengan harapan pelaku pendidikan (Yusuf dan Maliki, 2022).

Mengenai pendidikan nonformal ditegaskan pada Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 26 ayat (3) yang berbunyi: “Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.” (Dewanti et al, 2023).

Pendidikan memiliki peran yang penting dalam perkembangan era revolusi industri 5.0 yaitu untuk memajukan kualitas sumber daya manusianya. Oleh karena itu, diperlukan pendidikan 4C yaitu Creativity, Critical Thinking, Communication dan Collaboration. Dimana, kegiatan pembelajaran tidak hanya berfokus pada satu sumber, melainkan pelaku pendidikan yang berkembang untuk menerima informasi dari berbagai sumber seperti internet dan media sosial (Dewanti et al, 2023).

Sesuai dengan paparan di atas, tidak dapat dipungkiri jika dengan berkembangnya teknologi di sekitar kita ini akan menimbulkan dampak positif maupun dampak negatif. Generasi penerus bangsa, para pemuda, dapat berkontribusi banyak untuk hal ini. Salah satunya dalam bidang pendidikan teknologi. Di Indonesia, sudah banyak perguruan tinggi yang menyediakan fakultas ilmu pendidikan dengan jurusan pendidikan teknologi informasi dan komputer. Dengan harapan, para mahasiswa yang lulus dari jurusan ini akan berkontribusi pada kemajuan pendidikan teknologi informasi dan komputer.

Rata-rata mahasiswa S1 lulus pada usia 22-23 tahun dimana usia tersebut saat ini tergolong sebagai generasi Z. Generasi Z sendiri merupakan generasi kelahiran tahun 1997 hingga tahun 2012. Dikutip dari laman Instagram @humas_jabar, menurut hasil penelitian akademisi dari Stanford University, generasi Z memiliki karakteristik diantaranya dapat menghargai keberagaman, menemukan identitas unik bagi mereka sendiri, sangat kolaboratif, pragmatis dan berpikir cepat, serta memiliki kepemimpinan yang tidak hirarkis. Dengan karakter yang seperti ini, Gen Z menjadi harapan bangsa untuk kedapannya mewujudkan perkembangan positif dalam aspek apa pun salah satunya ialah mengenai revolusi industri 5.0 dan juga pendidikan teknologi.

Hubungan antara revolusi industri 5.0 dan pendidikan teknologi adalah upaya menciptakan masyarakat yang ‘melek’ teknologi informasi dan digitalisasi pada banyak bidang sehingga meningkatkan produktivitas pada kegiatan industri. Jika kemajuan teknologi dan perkembangan industri ini tidak dibarengi oleh adanya pendidikan teknologi maka terjadi negasi pada output yang diinginkan.

Selain itu pula, jika pendidikan teknologi informasi secara formal maupun nonformal tidak dapat berjalan dengan baik, maka masalah ‘buta teknologi’ akan terus tumbuh dan takkan mati. Fakatnya memang banyak masyarakat yang mampu menggunakan gawai komunikasi dengan baik namun sedikit dari masyarakat yang paham betul mengenai penggunaan teknologi informasi lebih dalam. Salah satu dampaknya adalah banyak terjadi kasus berita palsu yang dianggap benar hanya karena masyarakat percaya informasi tersebut didapat dari suatu laman.

Masih banyak masyarakat yang belum memahami betul apa itu web phising. Dikutip dari laman dti.itb.ac.id, Web Phising adalah upaya memanfaatkan atau membuat website palsu yang menyerupai website aslinya dengan tujuan untuk mengelabui calon korban. Biasanya website untuk phising akan terlihat mirip dengan website asli dan menggunakan nama domain yang mirip juga. Hal ini disebut domain spoofing. Selain adanya web phising, kasus cyber crime lainnya ialah bentuk penipuan melalui APK yang kian marak terjadi.

Peran pemuda dalam kasus ini dapat menjadi pencegah semakin banyaknya korban yang mengalami hal ini. Banyak cara yang bisa dilakukan diantaranya dalam konteks sosial, pemuda dapat melakukan reminder pada sanak saudara atau pun melakukan kampanye pencegahan cyber crime melalui sosial media. Gunanya ialah untuk membuka wawasan masyarakat tentang maraknya cyber crime ini dan bagaimana seharusnya kita bersikap dalam menggunakan media informasi. Kurangnya wawasan inilah yang menjadi salah satu penyebab terjadinya banyak kasus cyber crime.

Pada pendidikan formal, hal ini dapat dilakukan oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran Informatika dengan menambahkan materi refleksi untuk para siswa agar sedini mungkin mereka sudah memahami teknologi informasi yang benar itu seperti apa. Mereka juga dapat diarahkan untuk memiliki sikap yang baik dalam menggunakan teknologi tersebut. Selain itu pula dari Musyawarah Guru Mata Pelajaran Kewirausahaan pun dapat mengadakan suatu project dengan para siswa untuk membuat suatu mini start-up bidang teknologi guna para siswa tersebut akan memahami bagaimana kebutuhan industri di masa depan.

Harapan dengan adanya upaya untuk meningkatkan pendidikan teknologi pada masyarakat baik secara formal maupun nonformal ialah menjadikan masyarakat siap akan hadirnya revolusi industri 5.0 dan mampu ikut berkontribusi dengan cara yang baik. Selain itu, diharapkan pula dengan terwujudnya pendidikan teknologi ini mampu membuat masyarakat tidak lagi terkena hoax dan penipuan-penipuan secara online lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

  • Dewanti, YR., Sitanggang, DH., Karida, K., Setiabudi, A., Ferdiansyah, M., Fadli, A. (2023). Motivasi Remaja Unggulan Di Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 (Bersama SMA Tunas Markatin). Abdimas Awang Long, Vol. 6 No. 1
  • Ellitan, L. (2020). Bersaing di Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0. Jurnal Maksipreneur Manajemen Koperasi dan Entrepreneurship 10(1):1-12. https://doi.org/10.30588/jmp.v10i1.657
  • Mumtaha, HA., Khoiri, HA. (2019). Analisis Dampak Perkembangan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 Pada Perilaku Masyarakat Ekonomi (E-Commerce). Pilar Teknologi: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Teknik, Vol. 4 No. 2
  • Prakosa, DK., Firmansyah, A. (2022). Apakah Revolusi Industri 5.0 Dapat Menghilangkan Profesi Akuntan?. Jurnalku, Volume 2 No. 3. https://doi.org/10.54957/jurnalku.v2i3.282
  • Yusuf, FA., Maliki, BI. (2022). Psikologi Pendidikan. Rajawali Pers, Depok.

Tinggalkan Komentar

Komentar Terbaru

  • Seoranko

    It appears that you know a lot about this topic. I expect…

  • Felix Meyer

    Truly appreciate your well-written posts. I have certainly picked up valuable insights…

  • VIEW NEWZ

    Very interesting news information that doesn't make you bored, especially the latest…

  • BERITA MANTUL

    One of the rare natural phenomena that will occur next month is…

  • 168NEWS

    Several central banks have begun considering raising interest rates to control rising…

Chat WhatsApp
Butuh Bantuan?
Selamat datang di Portal Berita Paradeshi. Untuk memudahkan pembaca dalam memahami beragam informasi yang kami sajikan, baik dalam bentuk berita ataupun artikel, seluruh konten yang dihadirkan kami kanalkan dalam beragam rubrik.

Silahkan menghubungi kami untuk mengetahui informasi lebih lanjut