1 comment 100 views

Kampanye Media Sosial Sebagai Jalan Masuk Gen Z ke Dunia politik

Indonesia sejak dulu merupakan bangsa dan negara yang sangat besar. Wilayahnya sangat luas membentang dari barat yaitu dimulai dari kota sabang di aceh sampai merauke yang ada di provinsi papua barat. Indonesia terdiri dari berbagai pulau- pulau besar dan kecil dan dihubungkan oleh laut yang di dalamnya kaya dengan berbagai hewan yang memiliki nilai jual dan manfaat yang tinggi bagi manusia. Bukan hanya itu di indonesia juga terdapat suku, etnis dan agama yang berbeda serta mempunyai jumlah bahasa yang mencapai ribuan. Inilah yang menjadikan indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak nomor empat di dunia setelah amerika serikat yaitu sekitar 274,86 juta jiwa per 2020. Dengan banyaknya jumlah penduduk yang ada, mayoritas diisi oleh para golongan atau kaum muda utamanya anak-anak yang lahir pada awal tahun 1997-2012 atau yang biasa kita kenal dengan istilah generasi z atau biasa disebut gen z. generasi z atau gen z mewakili total 27,49 persen atau 75,49 juta jiwa dari seluruh penduduk indonesia. Artinya gen z yang ada sekarang jumlahnya tak kurang dari separuh penduduk yang ada di indonesia. Hal inilah yang membuat pendapat, peran serta tindakan dari gen z sangat diperhitungkan dalam segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara utamanya dalam agenda atau rencana pembangunan untuk memajukan dan memodernitaskan bangsa dan negara, seperti dalam suatu ruang lingkup publik yang membahas mengenai aturan-aturan dalam bernegara dan pada akhirnya bermuara pada unsur politik.

Di indonesia sendiri meskipun jumlah gen z lebih banyak daripada generasi tua tetapi kenyataannya seringkali posisi mereka tidak dianggap serius atau penting serta tidak diunggulkan. Seperti saat pesta kontestasi politik atau yang biasa kita kenal dengan pemilihan umu (pemilu), untuk memilih wakil-wakil rakyat dan para pemimpin yang akan meneruskan tonggak kepemimpinan bangsa selama lima tahun berikutnya yang secara serentak dilaksanakan di seluruh wilayah indonesia.

Keterlibatan kaum gen z dalam pemilihan umum utamanya sebagai calon legislatif sangat sedikit sekali bahkan bisa dikatakan minoritas karena menurut data dari bawaslu jumlah gen z yang mendaftar sebagai calon anggota legislatif itu tidak mencapai 5% dari total seluruh calon yang mendaftar sebagai calon anggota legislatif.

Ini mengindikasikan bahwa peranan dari gen z dalam percaturan politik yang ada di indonesia masih sangat kecil dibandingkan dengan generasi-generasi lama yang sudah malang melintang di dunia perpolitikan tanah air.

Dalam dunia politik tanah air sekarang yang begitu dinamis peran serta partisipasi gen z lebih ke arah konsumeritas atau sebagai penonton saja dari apa yang terjadi dalam suatu demokrasi bernegara. Hal ini bisa terjadi karena pola pikir gen z mengikuti ritme politik yang sudah dikembangkan oleh generasi lama dan di dukung oleh kampanye- kampanye politik yang terus berkembang mengikuti kemajuan zaman dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digitalisasi untuk membuat mereka mengikuti dan mendukung para politisi-politisi tersebut untuk maju dalam sistem pemilihan umum dan merebut kursi di dalam pemerintahan.

Karena pengaruh budaya lama yang sudah mengakar kuat ini pada akhirnya membuat kaum gen z makin yakin dan sadar bahwa keterlibatan mereka di dalam dunia politik yang terjadi di tanah air itu tidak terlalu penting karena peran mereka semuanya telah diambil alih oleh para politisi-politisi senior. Pada akhirnya ini menjadi trend yang cenderung negatif dimana kebanyakan masyarakat dan juga politis senior menganggap bahwa gene z atau kaum muda hanyalah sebagai anak bau kencur atau anak kemarin sore sehingga mereka cenderung diremehkan dan malah dianggap tidak berarti apa-apa bagi kemajuan bangsa dan negara dan karena inilah yang membuat gen z kehilangan kepercayaan dirinya dalam memajukan politik yang ada di indonesia.

Akan tetapi, hal tersebut sebetulnya bukanlah satu-satunya akar permasalahan yang menjadikan peran serta partisipasi gen z dalam sistem perpolitikan di tanah air menjadi sangat sedikit dampaknya di masyarakat. Melainkan lebih kepada kurang atau sedikitnya kesempatan, dukungan dan pendidikan yang diberikan untuk mereka dalam memahami konsep dan dasar-dasar serta tata cara dalam berpolitik.

Seringkali mereka menjadi ambigu dalam berpolitik karena masih dipengaruhi oleh orang lain di sekitar mereka seperti contohnya para orangtua serta teman-teman mereka. Mereka seperti tidak mempunyai suatu keyakinan tentang apa yang mereka inginkan karena hanya mengikuti trend atau orang lain serta video dan konten-konten yang disebarkan lewat sosial media dari suatu tim kampanye ataupun kelompok pendukung suatu politisi tertentu. gen z seakan tidak mempunyai keyakinan dan kepercayaan pada diri mereka sendiri untuk terjun langsung dan meramaikan suasana politik yang terjadi di tanah air melainkan hanya duduk diam dan menjadi penonton saja.

Sekarang sasana perpolitikan tanah air hanya dikuasai oleh para kaum tua yang menjadikan mereka begitu superior sehingga sangat sulit sekali bagi para kaum muda utamanya kaum gen z untuk dapat masuk dan mengalahkan para politisi senior tersebut dalam sebuah pertarungan politik untuk menjadi wakil dan pemimpin rakyat dalam memajukan negara indonesia.

Untuk para kaum gen z jika ingin masuk dan merasakan langsung panasnya atmosfer politik di indonesia haruslah menyiapkan mental sekeras baja karena seringkali dihadapkan oleh banyak sekali tantangan besar yang menyertai mereka dalam berpolitik utamanya dalam pengalaman, sumber daya manusia dan yang paling penting perihal keuangan agar dapat memenangkan kontestasi politik. ketiga hal tersebut kebanyakan hanya dimiliki oleh para generasi lama yang telah bertahun-tahun menguasai dan bahkan ada yang membuat dinasti politiknya dalam bernegara. Dalam hal pengalaman berarti para gen z harus banyak melalui serangkaian perjalanan karier untuk mengasah bakat kepemimpinan mereka dan meningkatkan value kepemimpinan mereka sehingga apabila terjadi permasalahan di masyarakat saat memimpin, mereka bisa dengan cepat menemukan solusinya serta mengatasinya. Soal aspek sumbek daya manusia hendaknya gen z sebagai seorang calon pemimpin mempunyai dukungan dari banyak pihak, utamanya masyarakat, pengusaha, tokoh adat, dan juga partai politik agar bisa dengan mudah mendapatkan kursi di pemerintahan. Dan yang terakhir tetapi tidak kalah pentingnya mereka harus memiliki pondasi keuangan yang kuat, sehat, dan lancar agar proses kampanye politik seperti contohnya pemasangan baliho calon legislatif tidak terganggu karena adanya masalah kekurangan biaya. Inilah yang membuat gen z sulit untuk terjun berpolitik di tanah air dikarenakan keruwetan dalam aspek berkampanye.

Jika pun ada gen z yang masuk ke dalam dunia politik kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang mempunyai priviledge atau bisa dikatakan kemampuan yang lebih bila dibandingkan dengan individu yang sebaya dengannya. Ini terjadi karena mereka memang berasal dari keluarga yang memiliki pengaruh lebih, seperti contohnya anak konglomerat dan anak pejabat seperti anak presiden. Seperti yang sekarang lagi booming yaitu Gibran dan kaesang yang keduanya anak seorang presiden dan ingin mencalonkan diri menjadi pemimpin dan wakil rakyat. Mereka memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh orang lain pada umumnya yaitu mereka tidak memulai dari nol karena sudah mendapatkan pengaruh dari nama besar orang tua ataupun keluarga mereka. Ini adalah ironi sekaligus realita yang tak bisa kita tolak karena memang seperti itulah keadaannya. Biaya politik di indonesia sangatlah menguras kantong sehingga hanya orang dari kalangan tertentu yang bisa merasakan kehangatan dan manisnya kursi pemerintahan.

Meskipun demikian, bukan berarti bahwa hanya kaum gen z yang berasal dari keluarga kaya ataupun pejabat saja yang bisa masuk dan memenangkan pertarungan politik. Mereka yang berasal dari kalangan yang bisa dikatakan biasa saja dan tidak memiliki modal dalam bentuk harta yang banyak serta backingan dari orang tua maupun keluarga juga memiliki kesempatan yang sama untuk dapat meraih suara dan terpilih dalam suatu pemilihan umum. Mereka tidak boleh putus asa dan kehilangan arah dan semangat karena sekarang modal untuk berpolitik bukan hanya bergantung kepada tiga sumber itu saja. masih banyak jalan atau alternatif lain yang dapat dipilih dalam berpolitik di republik ini. Salah satunya dengan menggalang dukungan lewat media sosial untuk mempromosikan diri kepada rakyat tentang bagaimana visi dan misi yang ingin diwujudkan dalam membangun bangsa ini untuk lebih maju lagi ke depannya.

Media sosial selain bisa dipakai untuk bersosialisasi dan berkomunikasi juga bisa digunakan untuk keperluan kampanye politik. Caranya adalah dengan memperkenalkan tentang pribadi dan juga program kerja apa yang ingin dilakukan seandainya nanti terpilih sebagai wakil rakyat. Apalagi di era digitalisasi 5.0 sekarang banyak sekali rakyat indonesia yang sudah memiliki smartphone dan biasa menggunakannya untuk membuka sosial media.

Bagi para gen z yang mempunyai pemikiran visioner ini menjadikannya suatu jalan untuk mencapai mimpi mereka menjalankan roda pemerintahan di republik ini. Metode kampanye menggunakan media sosial merupakan suatu pilihan yang tepat dan sangatlah efektif untuk digunakan karena penggunaaan media sosial di indonesia sangatlah tinggi dan penggunanya pun dari semua kalangan usia mulai dari yang muda hingga yang tua. Jadi para gen z yang ingin merasakan langsung kerasnya dunia politik bisa sekali mencoba langkah ini untuk menggalang dukungan sebanyak-banyaknya agar bisa mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Akan tetapi, juga harus diingat bahwa corak dari kampanye politik yang mereka sebarkan lewat media sosial jangan sampai bertentangan dengan semangat kebhinekaan yang luhur dari bangsa indonesia. Seperti contohnya dengan meminta dukungan dari satu golongan agama tertentu tetapi dengan cara merendahkan dan menghina agama lain beserta pemeluknya apalagi sampai mengatakan kata-kata kasar yang menyakiti perasaan mereka. Kejadian seperti ini bukanlah hal yang pertama kalinya terjadi di indonesia. Sudah banyak politisi-politisi senior tanah air yang menggunakan isu-isu terutama yang berhubungan dengan agama dan suku tujuannya tidak lain dan tidak bukan untuk mencari perhatian dari publik awam agar nantinya bisa dipilih sebagai pemimpin. Cara seperti ini tentunya haruslah dihindari, karena dapat meruntuhkan semangat kebhinekaan yang susah payah dibangun oleh para founding fathers atau pendiri bangsa indonesia.

Kemudian, saat berkampanye lewat media sosial juga janganlah menyebarkan berita bohong yang berisi fitnah (hoax) untuk menjatuhkan atau menyingkirkan lawan politik guna memenangkan diri sendiri. Karena ini merupakan suatu aib bagi demokrasi dalam berpolitik. Dalam negara yang menganut sistem demokrasi kita bebas untuk melakukan apapun yang kita suka dan senangi tetapi tetap tidak boleh melanggar hak asasi orang lain. Dengan menyebarkan berita hoax maka sama saja dengan melanggar hak berpolitik yang dimiliki oleh orang lain.

Sebagai warga negara yang baik dalam berpolitik kita harus menerapkan prinsip kesetaraan hak dan kewajiban. Prinsip kesetaraan hak mengandung arti semua warga negara tanpa terkecuali memiliki hak untuk memilih dan dipilih tanpa adanya diskriminasi dari pihak atau golongan manapun. Sementara kesetaraan kewajiban mengandung arti bahwa setiap warga negara tanpa terkecuali haruslah melaksanakan kewajibannya yang menjadi tanggung jawab diri mereka masing-masing.

Dalam berpolitik hak dan kewajiban haruslah seimbang. Jangan sampai seseorang hanya menuntut haknya untuk dihargai dan dipilih tetapi melupakan kewajibannya untuk menghargai lawan politiknya dan malah menjatuhkan nama baik lawannnya itu saat berkampanye di depan rakyat supaya rakyat agar jangan memilih lawan politiknya tersebut. Itu namanya bukan sikap seorang ksatria, tetapi lebih pada sikap seorang pengecut. bagi para gen z yang ingin menjadi politisi dan masuk ke politik serta menjadi calon pemimpin ataupun wakil rakyat, jangan sampai melakukan perilaku tidak terpuji seperti ini. Karena seorang pemimpin atau wakil rakyat sejati ialah orang yang selalu memegang teguh prinsip kejujuran dan nilai-nilai kebaikan. agar nantinya saat terpilih memimpin bangsa dan negara ia bisa memimpin dengan tegas, jujur, adil dan tanpa pandang bulu terhadap pihak manapun termasuk partai politik yang mengusungnya sekalipun.

Generasi z merupakan anak-anak muda yang berbeda dari generasi sebelumnya. Mereka telah akrab dan terbiasa menggunakan teknologi sejak kecil. Hal inilah yang membuat gen z lebih unggul dibandingkan generasi sebelumnya. Karena mereka bisa dengan mudah mengetahui dan mengakses informasi tentang suatu hal menggunakan teknologi dengan mudah. Ini membuat gen z lebih peka terhadap perubahan yang terjadi di dunia. Hal ini pulalah yang membut gen z diharapkan menjadi generasi emas yang akan membawa perubahan besar bagi bangsa dan negara dalam menyambut seratus tahun indonesia merdeka pada tahun 2045 nanti. Tetapi kenyataan yang terjadi sungguh berbeda dari apa yang diharapkan. Gen z sering dianggap remeh oleh orang-orang dikarenakan umur mereka yang masih sangat muda yang menyebabkan mereka masih labil dalam mengambil keputusan seperti contohnya dalam hal berpolitik. Tentunya anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Memang betul gen z masih labil tetapi ini bisa diatasi dengan cara pembimbingan, pelatihan, dan kesempatan yang diberikan kepada gen z agar mereka bisa membuktikan bahwa mereka juga mampu dan tidak kalah dari generasi-generasi sebelumnya yang telah lebih dulu terjun ke politik. Jika gen z tidak diajarkan dan diberikan kesempatan lantas bagaimana bisa tonggak kepemimpinan bangsa akan dilanjutkan jika orang-orang terus menganggap remeh dan mengacuhkan mereka.

1 comment

Dicky November 25, 2023 - 5:33 pm

good job

Reply

Tinggalkan Komentar

Komentar Terbaru

  • Seoranko

    It appears that you know a lot about this topic. I expect…

  • Felix Meyer

    Truly appreciate your well-written posts. I have certainly picked up valuable insights…

  • VIEW NEWZ

    Very interesting news information that doesn't make you bored, especially the latest…

  • BERITA MANTUL

    One of the rare natural phenomena that will occur next month is…

  • 168NEWS

    Several central banks have begun considering raising interest rates to control rising…

Chat WhatsApp
Butuh Bantuan?
Selamat datang di Portal Berita Paradeshi. Untuk memudahkan pembaca dalam memahami beragam informasi yang kami sajikan, baik dalam bentuk berita ataupun artikel, seluruh konten yang dihadirkan kami kanalkan dalam beragam rubrik.

Silahkan menghubungi kami untuk mengetahui informasi lebih lanjut