7 comments 218 views

Peran Gen Z dalam Penyebaran Konten Politik Terhadap Peningkatan Kualitas Demokrasi di Indonesia

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara demokrasi yang berlandaskan pancasila sebagai dasar negara. Prinsip demokrasi membebaskan penentuan pemimpin yang dipilih oleh rakyat, umumnya pemilihan tersebut dilaksanakan lima tahun sekali. Sebelum berlangsungnya pemilu, berbagai metode dilakukan oleh calon-calon pemimpin guna mendapatkan perolehan suara yang besar dari masyarakat. Namun dalam tahun sebelum pemilu kerap kali diwarnai berbagai problematika dan konflik kepentingan antar golongan yang dilakukan dengan segala macam cara. Salah satunya yaitu penyebaran hoax yang cukup masif, khususnya dalam berbagai platform media sosial. Dengan memanfaatkan tingkat literasi yang rendah dari masyarakat Indonesia, para pelaku penyebar konten hoax berbau politik berpeluang ekstra untuk memecah-belah antar kubu.

Dalam media online, kasus penyebaran hoax saat ini menjadi perhatian. Berbagai jenis informasi simpang siur mampu membuat keraguan masyarakat terkait valid tidaknya konten informasi tersebut. Terkhusus lagi, hoax divalidasi oleh kelompok tertentu guna menguatkan bahwa informasi tersebut adalah benar, dan selain itu adalah hoax(Gumilar, 2017). Penyalahgunaan media sosial sebagai wadah penyebaran konten hoax politik banyak menimbulkan keresahan dan kebingungan dalam masyarakat. dalam kondisi demikian berpengaruh terhadap pengambilan keputusan yang tidak meyakinkan, cacat dan lemah atau tidak berdasar(Zakirah, 2020). Hal tersebut tentunya berpengaruh besar terhadap kualitas pemimpin yang telah terpilih sehingga melahirkan kebijakan-kebijakan yang tidak sesuai dan kurang berkualitas yang merugikan banyak pihak.

Penyebaran konten hoax pada media sosial merupakan media penyebaran yang paling banyak. Media paling banyak digunakan sebagai tempat penyebarannya yaitu website dengan 34,90 persen, aplikasi berbalas pesan sebesar 62,80 persen, dan 92,40 persen dihasilkan oleh media sosial. Dalam data yang dicatatkan oleh Kominfo, terdapat 800 ribu situs yang terindikasi sebagai penyebar hoax di Indonesia(Juditha, 2018). Belum lama ini, di salah satu platform media sosial (Twitter) terdapat salah satu akun yang menyebarkan hoax terkait pilpres mendatang. Dalam akun @gm_gm menulis cuitan yang berisi pencopotan atribut kampanye oleh satpol pp dengan narasi yang menjurus untuk menjatuhkan salah satu capres seolah hal tersebut dilakukan oleh pihak mereka. Apabila statement tersebut dikonsumsi oleh masyarakat awam terkait politik, tentu akan menimbulkan problematikanya sendiri sehingga menimbulkan miskonsepsi dari masyarakat. Selain narasi tersebut, masih banyak beredar berbagai berita ataupun informasi negatif dan keliru serta saling menjatuhkan antar golongan. Atas latar belakang tersebut, penting bagi generasi muda saat ini, terkhusus gen z untuk ikut serta berkontribusi untuk merancang konten-konten terkait demokrasi yang berkualitas sehingga mampu menciptakan kondisi masyarakat yang lebih melek terhadap demokrasi,

Konten demokrasi dan politik positif mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya pemahaman kenegaraan saat ini, apalagi ketika mendekati tahun politik. Karena itu, kajian ini ditulis guna membantu untuk meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia, tidak hanya formalitas belaka yang dipenuhi berbagai berita palsu. Penting untuk dikaji lebih jauh terkait kontribusi gen z terhadap peningkatan kualitas demokrasi melalui penyebaran konten positif di media sosial sehingga membuka awareness masyarakat terkait politik demokrasi di Indonesia.

PEMBAHASAN

1. Kontribusi Gen Z dalam Partisipasi Pemahaman Politik

Menuju hari-hari pemilu 2024 tentu saja sudah harus banyak hal dan persiapan yang matang. Dengan database terbaru yang dikutip melalui kpu.ri telah menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) untuk pemilu 2024 dengan jumlah mencapai 204.807.222 pemilih, dan dari jumlah tersebut dihasilkan bahwa pemilih pemilu 2024 didominasi oleh kelompok generasi Z dan generasi milenial yang mana mereka merupakan generasi muda yang ditargetkan untuk tercapai nya Indonesia Emas 2045.(KPU, t.t.) Sebutan Generasi Z atau yang kerap kita kenal dengan Gen Z merujuk pada orang yang lahir dari tahun 1995 sampai 2000-an. Dengan jumlah presentase besar yakni 56,45% generasi muda yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, maka dengan pemahaman politik yang baik akan tercipta masyarakat yang berkualitas juga dalam berpolitik.(Tirasbudi & Irwansyah, 2022, hlm. hal.7)

Seperti pepatah dari presiden RI pertama ”beri aku sepuluh pemuda, maka akan kugoncangkan dunia”. Dalam pepatah ini menjelaskan begitu pentingnya peran generasi muda atau gen Z dalam membangun peradaban yang maju dan berkualitas. Dalam perjalanan hari-hari pemilu 2024 sangat harus untuk memperhatikan isu, topik bahkan permasalahan apapun terkait negara kita tercinta. Oleh karena itu, maka sebagai generasi muda yang berkualitas harus mampu mengayomi terhadap pergerakan politik yang sedang terjadi. Apa saja yang mampu untuk dilakukan? Misal sebagai konten kreator, sudah pasti generasi Z atau generasi yang tidak bisa terlepas dari pengaruh digitalisasi bahkan sudah terikat dengan hal ini tentu sangat memahami algoritma dalam media sosial seperti tiktok, instagram, youtube, facebook, dan lain sebagainya. Dari situlah kita bisa menjadikannya sebagai jembatan untuk memberikan pendidikan dan pemahaman mengenai politik terhadap masyarakat luas.

Meskipun saat ini banyak stigma di masyarakat yang mengatakan bahwa generasi Z merupakan generasi yang apatis, acuh tak acuh atau bomat akan tetapi kita sebagai generasi Z yang berkualitas harus mampu membuktikan bahwa kita punya cara atau metode kita sendiri untuk bisa membangun bangsa ini.(Sakitri, 2021) Banyak dari masyarakat yang masih belum tahu alur pergerakan politik di negara kita ini, mereka hanya berpacu pada konten-konten dari media sosial, terlebih lagi zaman sudah membawa kita ke era digitalisasi yang sangat pesat. Semua informasi bisa didapat hanya melalui layar smartphone, tergantung pribadi masing-masing untuk bisa menyeleksi informasi tersebut dalam hal kebenaran atau tidak. Sebagai generasi yang melek akan digitalisasi generasi muda menjadi penentu untuk kehidupan politik yang lebih baik.

2. Karakteristik Konten Politik Yang Berkualitas

Sebagai bentuk upaya peningkatan demokrasi di Indonesia, Gen Z dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi saat ini dengan contoh melalui produksi berbagai konten politik yang berkualitas. Hal tersebut bertujuan guna membangun dan meningkatkan kualitas pemahaman masyarakat luas yang minim literasi, problematika tersebut menjadi peluang bagi tumbuhnya konten positif seperti video tiktok, podcast dan sebagainya. Seringkali banyak masyarakat menganggap dunia politik tidak penting untuk dikulik lebih dalam karena akan menimbulkan problematika tersendiri, namun tentunya hal ini berpengaruh terhadap hasil dari kontestasi dalam pemilu setiap tahunnya. Diperlukan upaya guna meningkatkan awareness masyarakat terkait politik di Indonesia.

Berita politik Indonesia cukup berat, rumit, dan membosankan bagi beberapa kalangan masyarakat, hal tersebut menjadi alasan masyarakat lebih suka mendengarkan berita yang lebih ringan dan relevan, khususnya gen z. Untuk mendapatkan informasi, generasi ini lebih banyak melihat siaran televisi, dan kemudian beralih ke media digital sebagai sumber informasi utama. Dengan latarbelakang tersebut yang mendorong banyak media jurnalisme untuk beralih ke platform digital untuk menjangkau audiennya. Salah satu contohnya adalah Pinter Politik, sebuah media online yang berfokus pada informasi perpolitikan dan menggunakan platform digital untuk menjangkau pembaca dari berbagai kalangan. Pinter Politik tidak hanya menggunakan website sebagai platform utama untuk menyebarkan informasi, tetapi juga melakukan ekspansi saluran atau langkah cross-media dengan menggunakan berbagai kanal media sosial seperti Facebook, Twitter, YouTube, Line, dan Instagram. Instagram, dengan akun @pinterpolitik menjadikannya salah satu kanal media sosial yang paling populer digunakan untuk jurnalisme politik online. Dalam konten infografis, Pinter Politik menyampaikan berita politik secara ringkas, padat, dan menarik sehingga informasinya mudah dipahami (Zahirah dkk., 2022).

3. Peningkatan Partisipasi dalam Politik

Generasi Z, yang seringkali disebut sebagai pelaku utama dalam ranah digital, terkenal dengan keaktifannya dalam menggunakan beragam platform online sebagai wahana ekspresi pandangan politik mereka. Di era ini, peningkatan partisipasi politik Gen Z tercermin melalui aktivisme digital beragam, seperti kampanye online, petisi digital, dan pemanfaatan media sosial untuk mengemukakan pandangan politis.(Karim dkk., 2020)

Pendidikan politik yang diserap melalui konten yang dipublikasikan di media sosial juga mampu memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai isu-isu politik, merangsang keterlibatan aktif dalam proses politik.(Harsono, 2023)

Dalam konteks perbaikan kualitas demokrasi, riset menunjukkan bahwa Gen Z lebih mungkin terlibat secara langsung dalam kampanye politik, baik di level lokal maupun nasional. Peningkatan partisipasi ini dapat diatributkan pada tekad mereka untuk menggalang perubahan positif dalam masyarakat melalui mekanisme demokratis.(Kinasih, 2023)

Selain aspek-aspek digital, lingkungan sosial dan keluarga juga memainkan peran besar dalam merangsang partisipasi politik Gen Z. Dukungan serta diskusi politik di lingkungan sosial dan keluarga mampu memberikan dorongan positif kepada Gen Z untuk terlibat secara aktif dalam aktivitas politik.(Fransiska Vazyabilla, t.t.)

Tantangan dan peluang terkait peningkatan partisipasi politik Gen Z juga perlu mendapat perhatian. Meskipun dihadapkan pada risiko disinformasi digital, terdapat juga potensi positif seperti kolaborasi lintas generasi guna mencapai tujuan politik yang lebih baik.(Sarofah, 2023)

Dalam konteks media sosial, penelitian menunjukkan bahwa politik identitas berpengaruh besar terhadap keterlibatan kontraproduktif, pelanggaran privasi, dan perilaku kontroversial di media sosial. Oleh karena itu, upaya edukasi yang tepat perlu ditempuh agar pengguna media sosial dapat mengawal perilaku ekstrem yang didasarkan pada identitas politik, sehingga partisipasi politik di media sosial dapat bersifat lebih bijak dan positif.

Untuk meningkatkan partisipasi politik Gen Z, perlu ditingkatkan pendidikan politik yang relevan, dukungan dari lingkungan sosial dan keluarga, serta kolaborasi lintas generasi. Tak kalah penting, edukasi masyarakat tentang penggunaan media sosial yang bijak dan positif juga harus diutamakan agar partisipasi politik di platform tersebut dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas demokrasi di Indonesia.

4. Peningkatan Kualitas Demokrasi

Peningkatan mutu demokrasi di Indonesia dapat diperoleh melalui partisipasi politik generasi Z dalam ranah media sosial. Penelitian empiris menegaskan bahwa politik identitas memainkan peran penting dalam mempengaruhi keterlibatan aktif dalam partisipasi politik melalui media sosial.(Harsono, 2023) Generasi Z di Indonesia tidak dapat diidentifikasi secara stereotip, yang selama ini seringkali dikategorikan sebagai kelompok yang cenderung bersifat hiburan, egosentris, dan apatis terhadap isu-isu kontemporer. Suatu studi mendalam melibatkan 722 responden dengan rentang usia 18 hingga 24 tahun di wilayah Jabodetabek, Bandung, dan Yogyakarta berhasil membuktikan bahwa perkembangan sosial-politik menduduki peringkat kedua dalam kategori berita yang paling diminati oleh generasi tersebut.(Media Sosial Jadi Kanal Utama Pilihan Gen Z Cari Berita Politik, 2022)

Media sosial dapat berperan sebagai perantara dalam proses keterlibatan politik dan pemerintahan. Penelitian telah mengungkapkan bahwa kemajuan teknologi digital, khususnya melalui media sosial, memiliki kapasitas untuk meningkatkan tingkat partisipasi politik di Indonesia(Alchatib dkk., t.t.). Khususnya, generasi Z dan milenial diakui sebagai kekuatan signifikan yang memerlukan strategi untuk mendapatkan dukungan mereka dalam berbagai kontestasi pemilihan, termasuk pemilihan pemimpin negara, kepala daerah, dan penentuan wakil rakyat.(KOMINFO, t.t.)

TikTok memiliki potensi menjadi wadah untuk mengungkapkan isu-isu politik. Penelitian menunjukkan bahwa di Indonesia, generasi muda yang menggunakan TikTok secara cerdas memanfaatkan platform media sosial ini untuk menyampaikan sikap protes terhadap kebijakan-kebijakan yang kontroversial. Bahkan, tokoh politik senior seperti mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohammad, telah membuka akun TikTok sebagai sarana berkomunikasi dengan kalangan muda.(ID, 2021)

Dalam upaya meningkatkan kualitas demokrasi, generasi penerus bangsa perlu mendapatkan pendidikan politik dan demokrasi agar dapat memiliki pemahaman yang mendalam dalam ranah politik, yang pada gilirannya akan membekali mereka untuk berpartisipasi secara rasional dalam kehidupan politik. Pendidikan politik di Indonesia dianggap relevan, terutama sejalan dengan potensi pemanfaatan politik identitas yang bersifat primordial, seperti kesukuan dan agama, yang sayangnya dapat disalahgunakan dalam beberapa daerah tanpa mempertanggungjawabkannya.(Alchatib dkk., t.t.)

KESIMPULAN

Sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki pendidikan dan pemahaman politik yang rendah, sehingga menjadi suatu kewajiban untuk generasi muda dalam memberi solusi terhadap permasalahan ini. Dalam implikasinya para generasi tua seperti generasi boomers dan generasi X lebih melihat personal branding para calon pemimpin bangsa melalui media sosial. Dan peran generasi Z sebagai pelaku utama dalam dunia digital dengan pemanfaatan media sosial untuk mengemukakan pandangan politis yang baik akan berdampak positif terhadap partisipasi politik di platform media sosial. Dengan menargetkan seluruh lintas generasi diharapkan mampu memberikan hasil yang optimal dalam pemahaman politik. Dan dengan pendidikan serta pemahaman politik yang baik juga kan berdampak pada meningkatnya kualitas demokrasi di Indonesia
.

REFERENSI

  • Alchatib, S. R., Haqqi, H., & Murdani, A. D. (t.t.). PENGUATAN NILAI DEMOKRASI MELALUI PERAN GEN Z INDONESIA DALAM MEDIA ONLINE. 4.

  • Fransiska Vazyabilla. (t.t.). Milenial dan Gen Z dalam Partisipasi Politik | Artikel | LANGGAM PUSTAKA. Diambil 13 November 2023, dari https://www.langgampustaka.com/blog/esai/milenial-dan-gen-z-dalam-partisipasi-politik-id267.html

  • Gumilar, G. (2017). Literasi Media: Cerdas Menggunakan Media Sosial Dalam Menanggulangi Berita Palsu (Hoax) Oleh Siswa Sma. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), Article 1. https://jurnal.unpad.ac.id/pkm/article/view/16275

  • Harsono, H. (2023). POLITIK IDENTITAS DAN PARTISIPASI POLITIK DI MEDIA SOSIAL: ANALISIS MODEL STRUKTURAL PADA GENERASI Z DI KOTA MALANG. 4(2).

  • ID, K. (2021, November 20). Media Sosial Tiktok sebagai Politik Alternatif Milenial. KOMITE INDEPENDEN SADAR PEMILU (KISP). https://kisp-id.org/11/2021/tulisan/media-sosial-tiktok-sebagai-politik-alternatif-milenial/

  • Juditha, C. (2018). Hoax Communication Interactivity in Social Media and Anticipation (Interaksi Komunikasi Hoax di Media Sosial serta Antisipasinya). Jurnal Pekommas, 3(1), Article 1. https://doi.org/10.30818/jpkm.2018.2030104

  • Karim, A. M., Wibawa, A., & Arisanto, P. T. (2020). PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DI MEDIA SOSIAL (STUDI DESKRIPTIF TINGKAT DAN POLA POLITIK PARTISIPATIF GEN-Z KOTA YOGYAKARTA MELALUI PEMANFAATAN APLIKASI INSTAGRAM TAHUN 2019). 3(2).

  • Kinasih, T. (2023, Maret 15). Karakteristik Partisipasi Gen Z dalam Politik Indonesia. Kelas Kuncie. https://www.kuncie.com/posts/partisipasi-politik-gen-z/

  • KOMINFO, P. (t.t.). Politik Digital Anak Muda. Website Resmi Kementerian Komunikasi Dan Informatika RI. Diambil 13 November 2023, dari http:///content/detail/34036/politik-digital-anak-muda/0/artikel

  • KPU. (t.t.). DPT Pemilu 2024 Dalam Negeri dan Luar Negeri, 204,8 Juta Pemilih. Diambil 14 November 2023, dari https://www.kpu.go.id/berita/baca/11702/dpt-pemilu-2024-nasional-2048-juta-pemilih

  • Media Sosial Jadi Kanal Utama Pilihan Gen Z Cari Berita Politik. (2022, April 4). Merdeka.Com. https://www.merdeka.com/teknologi/media-sosial-jadi-kanal-utama-pilihan-gen-z-cari-berita-politik.html

  • Sakitri, G. (2021). Selamat Datang Gen Z, Sang Penggerak Inovasi! Forum Manajemen, 35(2), Article 2.

  • Sarofah, R. (2023). Pengaruh Pendidikan Politik Gen Z Dan Millenial Terhadap Upaya Mewujudkan Pemilu Serentak Tahun 2024 yang Berintegritas. Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan, 9(1). https://doi.org/10.37058/jipp.v9i1.7219

  • Tirasbudi, D. G., & Irwansyah. (2022). Rapid Review: I-Voting for the 2024 General Election in Indonesia. Jurnal Multidisiplin Madani, 2(11), Article 11. https://doi.org/10.55927/mudima.v2i11.1909

  • Zahirah, I. Z., Sumartias, S., & Yustikasari. (2022). Media Suara Politik Millenial Indonesia. Jurnal Pendidikan Dasar Dan Sosial Humaniora, 1(5), Article 5. https://doi.org/10.53625/jpdsh.v1i5.1771

  • Zakirah, D. M. A. (2020). Pengaruh Hoax di Media Sosial Terhadap Preferensi Sosial Politik Remajadi Surabaya. Jurnal Mediakita : Jurnal Komunikasi Dan Penyiaran Islam, 4(1), Article 1. https://doi.org/10.30762/mediakita.v4i1.2446

7 comments

Amalia Aida Muhammad November 26, 2023 - 11:51 am

Terimakasih banyak atas Informasinya yang sangat bermanfaat. Izin bertanya, dengan pengunaan media sosial yang cukup signifikan di Indonesia yang menyebabkan banyak berita-berita bohong yang mudah menyebar. apa peran Generasi muda dalam menyikapi hal tersebut? dan sebagai negara yang berdemokrasi, adakah kuasa hukum yg relavan untuk menanggulangi hal tersebut?

Reply
Alfia Ayun Nurhayati November 27, 2023 - 8:20 pm

peran generasi muda adalah ikut andil didalamnya karena generasi muda merupakan pelaku utama dalam dunia digital maka mereka pasti paham dan bisa memilah antara berita fakta atau hanya fiktif belaka. lalu, mengenai aturan hukum.. mungkin jika yang anda maksut ialah buzzer saya belum menemukan adanya aturan hukum tertulis yang pasti akan tetapi jika sudah mengenai penyebaran konten yg melanggar kesusilaan, atau pencemaran nama baik, dan bahkan yang menimbulkan permusuhan individu/kelompok berdasarkan SARA dan menyebarkan berita bohong yang menyesatkan dan merugikan bisa dijerat dengan UU ITE.

Reply
Yaya November 26, 2023 - 12:22 pm

Keren bgtt kakk masyaallah

Reply
Amalia Setya Hanifah November 26, 2023 - 1:02 pm

pelaku gen z kebanyakan ialah anak-anak muda yang masih berstatus sbg pelajar, lalu bagaimana mereka bisa berpengaruh dalam tindak andil berpolitik?

Reply
Alfia Ayun Nurhayati November 27, 2023 - 8:05 pm

izin menjawab. nah justru itu, karena politik itu penting maka sangatlah dianjurkan agar para masyarakat belajar dan memahami konteks berpolitik sedari dini mungkin. bisa dimulai dari bangku sekolah dengan mempelajari arti politik lalu bagaimana cara kerja politik dan apa sebenarnya tujuan dari politik. jika para pelaku muda bisa paham dan mengerti politik dengan baik maka akan tercipta demokrasi yang berkualitas dalam negeri ini.

Reply
Ayu Ananda November 26, 2023 - 1:30 pm

berdasarkan kesimpulan yang saya ambil, peranan gen z dalam menyebarkan konten politik di media sosial memiliki pengaruh dalam membentuk kualitas demokrasi lalu pertanyaan saya apakah semua gen z itu akan menyebarkan konten politik yang berkualitas? melihat dari banyak sumber mengatakan bahwa gen z juga memiliki ketertarikan yang rendah terhadap politik itu sendiri?

Reply
Alfia Ayun Nurhayati November 27, 2023 - 8:07 pm

menurut saya argumen anda memang benar.. jika dibandingkan dgn generasi milenial, gen z memiliki ketertarikan politik yang lebih rendah maka dari itu juga menjadi tugas terhadap generasi sebelumnya atau para pelaku politik yang sudah berkecimpung sebelumnya agar memikirkan bagaimana cara menjadikan politik sebagai hal yang menarik dan tidak hanya berbicara mengenai perebutan kekuasaan melainkan politik yang menentukan bagaimana masa depan negara.

Reply

Tinggalkan Komentar

Komentar Terbaru

  • Seoranko

    It appears that you know a lot about this topic. I expect…

  • Felix Meyer

    Truly appreciate your well-written posts. I have certainly picked up valuable insights…

  • VIEW NEWZ

    Very interesting news information that doesn't make you bored, especially the latest…

  • BERITA MANTUL

    One of the rare natural phenomena that will occur next month is…

  • 168NEWS

    Several central banks have begun considering raising interest rates to control rising…

Chat WhatsApp
Butuh Bantuan?
Selamat datang di Portal Berita Paradeshi. Untuk memudahkan pembaca dalam memahami beragam informasi yang kami sajikan, baik dalam bentuk berita ataupun artikel, seluruh konten yang dihadirkan kami kanalkan dalam beragam rubrik.

Silahkan menghubungi kami untuk mengetahui informasi lebih lanjut