Generasi z yang juga sering kali disebut sebagai generasi internet, menurut Tapscott (2013) menyatakan bahwa jika ingin memahami generasi internet, maka kita akan memahami masa yang akan datang, generasi yang disebut juga sebagai generasi internet ini terbagi menjadi dua yaitu generasi Y (disebut juga Milenials) dan generasi Z yang sebenarnya dibawa generasi Z masih ada namanya generasi Alpha yang memiliki kelahiran yang paling muda yaitu kelahiran 2010 ke bawah sehingga belum banyak yang bisa dieksplorasi dari mereka.
Perkembangan zaman saat ini mengantarkan kita pada era distrupsi, hal ini mengantarkan kita pada fase ketidakpastian akan sebuah perubahan. Perubahan terjadi pada seluruh aspek kehidupan yang mendasar, dimana pergerakan dunia tidak berjalan secara linear dan tidak dapat diprediksi. Era distrupsi melahirkan sebuah perubahan model interaksi antar individu dalam masyarakat menjadi lebih inovatif dan masif. Cakupan perubahan terjadi pada semua aspek baik sosial, budaya, kemasyarakatan, pendidikan hingga politik, sehingga era distrupsi ini akan mengantarkan kita pada pilihan berubah atau punah. Hadirnya era distrupsi juga melahirkan sebuah generasi z atau generasi pascamilenial yaitu kelompok generasi termuda yang tahun kelahirannya sekitar 1995 sampai 2010.
Perkembangan dunia yang begitu cepat tentu mempengaruhi juga terhadap teknologi yang begitu maju, generasi z adalah generasi yang menikmati kemajuan tersebut terlepas dari semua kemajuan itu tentu juga memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan politik nasional maupun politik internasional.
Politik selalu berkaitan dengan kemungkinan, memperhitungkan berbagai kemungkinan dan memilih dari kemungkinan-kemungkinan itu, itulah politik, karena selalu berurusan dengan kemungkinan, maka politik senantiasa berada dalam ketidakpastian. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara untuk menjalankan roda pemerintahan maka perlu adanya pemimpin dalam menjalankan setiap kebijakan dinegaranya,seperti di Negara kita Indonesia yang menganut sistem pemerintahan presidensial yang dipimpin oleh seorang presiden yang dipilih dalam pemilihan langsung yang proses pencalonannya ditentukan oleh partai politik lalu didaftarkan ke KPU sebagai penyelenggara dalam pemilihan umum. Meskipun politik berhadapan dengan banyak ketidakpastian , namun sekurang-kurangnya ada satu hal yang pasti, politik pasti membutuhkan sebuah kendaraan yang disebut dengan partai politik.
Mengkonstruk generasi Z yang sadar politik merupakan sebuah kebutuhan yang mendesak untuk dipenuhi. Namun hal ini tentu kita sadari tidak bisa begitu saja terwujud harus melalui sebuah proses panjang dan berkelanjutan, sebagai salah satu cara untuk meujudkan sebuah generasi yang sadar akan politik tentu melalui jalur pendidikan serta secara spesifik merupakan pendidikan politik, pendidikan politik ini dapat diintegrasikan diberbagai media salah satunya pada mata pelajaran tertentu misalnya pendidikan pancasila dan kewarganegaraan dan sebagainya. Ditengah perkembangan zaman yang sangat pesat ini akan menimbulkan apakah diperlukan pendidikan tentang politik khususnya kita generasi Z, bagi penulis pendidikan tentang politik sangatlah penting bagi kaum generasi Z dengan kita belajar mengenai politik tentu kita akan mengetahui tentang arah bangsa kita.
Pendidikan merupakan suatu usaha sadar untuk membangun generasi hal ini tentu disadari tidak bisa terjadi secara instan dan harus menyesuaikan dengan karakteristik dari generasi yang sedang dibangun. Penyesuaian ini penting dilakukan agar didapatkan hasil sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan zamannya. Jika pendidikan politik biasa dilakukan dengan cara konvensional seperti pembelajaran diruang kelas, seminar, kampanye, atau penyuluhan dilapangan tentu hal ini sudah tidak relevan dengan perkembangan generasi saat ini, sehingga perlu untuk digali bagaimana menanamkan pendidikan politik yang sesuai dengan generasi saat ini.
Pendidikan politik dapat dijadikan sebagai sarana bagi para generasi Z untuk dapat mematangkan pemahamannya terhadap orientasi politik secara benar agar dapat membentuk kesadaran politik berkompeten serta cerdas. Kesadaran politik seseorang tidak akan timbul dengan sendirinya tanpa orientasi visi dan misi yang jelas ( Kharisma, 2015). Orientas tersebut dapat dibentuk melalui peran keluarga, teman sebaya, media massa, atau interaksi langsung dengan partai politik. Selain itu, lembaga juga memiliki peran penting untuk membentuk orientasi politik seseorang. Pendidikan juga memiliki peran penting untuk meningkatkan kesadaran politik seseorang dalam lingkungan masyarakat secara umum. Tingkat pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kesadaran politik. Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat maka akan semakin tinggi kesadaran politiknya (Sastroatmodjo,1995). Demikian sebaliknya, semakin rendah tingkat pendidikan masyarakat maka semakin rendah pula tingkat kesadaran politik masyarakat. Pemahaman politik siswa di sekolah didapatkan melalui mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang notabene pendidikan politik merupakan kajian tentang demokrasi politik (Winarno, 2014). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan secara khusus mendidik siswa untuk menjadi warga negara yang baik, karena materi yang diajarkan berupa kaidah-kaidah atau nilai-nilai budi pekerti yang luhur yang merujuk pada nilai-nilai Pancasila serta Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Tentu ketika bicara pendidikan politik maka tentunya Pendidikan Politik sangatlah penting untuk di ajarkan apalagi bagi kaum Milenial dan Generasi Z sebagaimana generasi Z adalah generasi perubahan yang akan memegang puncak kepemimpinan di masa yang akan datang oleh karena itu memang sangat perlu membengkali generasi sedari dini untuk mengenal apa itu ilmu politik.
Berdasarkan hasil penelitian beberapa hari yang lalu, saya membuat sebuah Link Google Forms dengan membuat beberapa pertanyaan didalamnya dengan membagikan kedalam group-group whatsapp sebagai objek dari penelitian yang saya lakukan adapun beberapa pertanyaan yang saya buat didalam google forms tersebut diantaranya sebagai berikut:
- Apa tanggapan anda melihat cawapres gibran apakah dia mewakili kita sebagai generasi z dengan melihat pandangan dari para politisi senior bahwasanya gibran belum layak, lalu apa gunanya UU yang mengatur bahwasanya setiap warga negara berhak untuk dipilih dan memilih dan dicalonkan maupun mencalonkan.?
- Menurut anda apakah pendidikan politik bagi generasi z itu penting? Dan bagaimana pandangan mu.
- Menurut pandanganmu apakah kondisi perpolitikan nasional saat ini sudah membaik ataukah mengalami sebuah kemunduran?
- Apakah sudah saatnya bagi kita generasi z untuk ikut dalam proses perpolitikan nasional? Kalau iya jelaskan pendapatmu
- Apa yang harus kita lakukan sebagai Generasi z untuk perkembangan politik bagi negara kita.?
Dari beberapa pertanyaan diatas ada beragam jawaban yang diberikan oleh responden yang saya terima misalnya pada pertanyaan nomor satu setidaknya ada beberapa jawaban yang saya terima sebagai jawaban pertama dari pertanyaan nomor satu ada yang berpendapat “Ya, dia sah-sah saja jika ia mencalon. Tetapi jika dikatakan bahwa ia bisa mewakili suara gen z karena ia adalah bagian dari gen z saya rasa itu kurang tepat karena orang-orang yang dapat mewakili suara gen z tidak dapat dilihat dari umur tetapi kemampuannya dalam menyuarakan kebutuhan gen z dan kebijakan yang ramah terhadap gen z” lalu jawaban yang kedua dia berpendapat “Gibran menurut saya menjadi salah satu tokoh yang mewakili kepemimpinan pemuda indonesia saat ini, dan jni menjadi contoh besar bagi pemuda pemudi indonesia untuk turut ikut aktif di tengah masyarakat. Soal layak atau tidaknya ia menjadi cawapres 2024 menurut saya sda layak mengingat ada UU yang membawahi dan mengatur hal tersebut, selain itu gibran juga tokoh yang cocok untuk meneruskan kepemimpinan dari ayahnya atau presiden kita saat ini pak jokowi dodo namun berbeda dengan jawaban yang ketiga yang mengatakan “Menurut saya hak untuk dicalonkan sah-sah saja tetapi hak juga tdak bisa mengabaikan kewajiban atau syarat untuk dicalonkan.”
Lalu jawaban pada nomor dua ada empat jawaban dari responden yang saya terima diantaranya :
- Menurut saya Penting karena dengan mengajarkan politik bagi generasi z akan memberikan perubahan untuk Indonesia di masa depan, karena yang akan menjadi pemimpin di masa depan adalah generasi z maka perlu untuk dibekali dan diajarkan tentang politik yang benar.
- Penting, sebab mereka adalah masa depan bangsa yang akan menentukan kemana bangsa ini akan diarahkan.
- Pendidikan politik penting bagi generasi z karena akan ada masa dimana kita akan memimpin juga sehingga politik sangat di butuhkan untuk di galih lebih dalam saat ini demi mempersiapkan pemimpin pemimpin yang hebat dan berintegritas
- Penting. Karena pada dasarnya politik adalah seni menata kehidupan.
Pada pertanyaan nomer tiga , empat dan lima dari setiap jawaban yang diberikan responden menujukkan jawaban-jawaban yang positif dan hampir sama.tapi memiliki perbedaan tentunya.
Yang menjadi sebuah kesimpulan dari penelitian yang saya lakukan pendidikan politik sangatlah penting bagi kami generasi z yang akan memimpin bangsa kita kedepannya.dan juga sebagai penentu arah dan tujuan bangsa kedepan oleh sebab itu politik tidaklah harus buta bagi generasi z tetapi harus menjadi penunjuk jalan bagi generasi z dalam membangun bangsa dan Negara kita
....
- Ranny Rastati, “Media Literasi Bagi Digital Natives: Perspektif Generasi Z Di Jakarta,” Jurnal Teknologi Pendidikan 06/01Juni (2018): 63. Doi:http://dx.org/10.31800/jtp.kw.v6n1.p60–73
- Setiyowati Rini, Alfiandra, and Edwin Nurdiansyah, “Pendidikan Politik Generasi Z Di Era Distrupsi,” jurnal Bhineka Tunggal Ika 09,No 01 (2022): hal 95.
- Ibid.
- Paul Budi Kleden, Catatan Tentang Pemilu “Bukan Doping Politik,” 1st ed. (Yogyakarta: ledalero, 2013), hal 10.
- Ibid., hal 11.
- Nuryadi Kadir, “Media Sosial Dan Politik Partisipatif : Suatu Kajian Ruang Publik, Demokrasi Bagi Kaum Milenial Dan Gen Z,” RESIPROKAL 4 (2022): hal 95.
- Rini, Alfiandra, and Nurdiansyah, “Pendidikan Politik Generasi Z Di Era Distrupsi,” hal 95.
- Ibid., hal 96.
- Ibid., hal 97.
Referensi
- Kadir, Nuryadi. “Media Sosial Dan Politik Partisipatif : Suatu Kajian Ruang Publik, Demokrasi Bagi Kaum Milenial Dan Gen Z.” RESIPROKAL 4 (2022).
- Kleden, Paul Budi. Catatan Tentang Pemilu “Bukan Doping Politik.” 1st ed. Yogyakarta: ledalero, 2013.
- Rastati, Ranny. “Media Literasi Bagi Digital Natives: Perspektif Generasi Z Di Jakarta.” Jurnal Teknologi Pendidikan 06/01Juni (2018): 01–106.
- Rini, Setiyowati, Alfiandra, and Edwin Nurdiansyah. “Pendidikan Politik Generasi Z Di Era Distrupsi.” jurnal Bhineka Tunggal Ika 09,No 01 (2022): 94–98.
1 comment
hal ini sangat menarik mengingat generasi Z adalah generasi mudah yang akan membawa perubahan dalam memimpin negeri ini . mengingat saat ini banyak sekali koruptor- koruptor dalam negeri yang membawah negeri kita semakin merosot, maka saya berharap generasi Z berhak bangkit dan membawah perubahan dalam memimpin negeri ini. mengingat perkataan Bapak Ir. Soekarno Hatta, “Berikan Aku sepuluh pemudah maka akan kugoncangkan dunia”