Ada banyak ruang yang bisa diberikan oleh perpustakaan atau TBM selain sekadar …
Dimas Indiana Senja
Dimas Indiana Senja
Dimas Indiana Senja, nama pena dari Dimas Indianto S. Sastrawan, peneliti, dan Dosen IAIN Purwokerto. Bukunya: Nadhom Cinta, Suluk Senja, Sastra Nadhom, Pitutur Luhur, Museum Buton, dan Kidung Paguyangan. Pada 2012 menjadi perwakilan Indonesia dalam pertemuan sastrawan Nusantara Melayu Raya (NUMERA) di Padang. Pada 2015 mendapat penghargaan sebagai pemuda berpestasi bidang pendidikan, seni, dan budaya dari Pemda Kab. Brebes. Pada 2016 menjadi emerging writer dalam acara Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) di Bali. Pada 2019 menjadi instruktur literasi nasional di bawah Kemdikbud dan didaulat sebagai ketua instruktur literasi Jawa Tengah. Pada 2019, menjadi pembicara dalam Mandar Writer and Cultural Forum (MWCF) di Sulawesi. Pada 2019 juga menjadi perwakilan Indonesia dalam program penulisan esai oleh Majelis Sastra Asia Tenggara (MASTERA) di bawah Kemdikbud. Pada 2020 menjadi juara penulisan esai yang diselenggarakan Bitread dan Pemda Sumedang. Pada 2020 juga menjadi salah satu finalis Jejak Virtual Aktor (JVA) yang diselenggarakan Kemdikbud. Menjadi 10 terbaik lomba penulisan Kisah Inspiratif Perpustakaan Desa, dan 15 terbaik lomba penulisan Kisah Inspiratif Pejuang Literasi yang diadakan oleh penerbit Lokajaya Media dan perpusdes.id pada tahun 2020. KARYA TULIS ATAU BUKU YANG PERNAH DIPUBLIKASIKAN: Dari Desa Membangun Bangsa – Penerbit Lokajaya Media dan Membangun Kedaulatan Literasi di Pedesaan – Lokajaya Media